RI Belum Maksimalkan Energi Terbarukan

Energi yang digunakan saat ini masih bersumber pada bahan bakar batu bara yang tidak ramah lingkungan.

oleh Yanuar H diperbarui 23 Agu 2016, 18:30 WIB
Faisal Basri (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah dinilai belum maksimal manfaatkan energi terbarukan. Padahal sumber energi yang tidak ramah lingkungan cenderung merosot.

Mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas Faisal Basri menyampaikan hal itu dalam acara bertema "Menjawab Tantangan Ketahanan Energi dan Perubahan Iklim" di Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Faisal mengatakan energi yang digunakan saat ini masih bersumber pada bahan bakar batu bara yang tidak ramah lingkungan. Sementara sumber energi seperti gas, batu bara, dan minyak diketahui produksinya terus menurun per tahunnya. Bahkan ia memprediksi produksi batu bara mengalami defisit dalam jangka waktu lima tahun ke depan.

"Komitmen pemerintah untuk energi terbarukan memang ada. Tapi implementasinya masih lemah," kata Faisal, Selasa (23/8/2016).

Faisal mengatakan cadangan minyak di Indonesia tercatat sekitar 3,6 miliar barel pada 2015. Namun jumlah ini terus menurun jika dibandingkan 20 tahun lalu yang mencapai 5 miliar barel. JIka tidak ada gerakan dari pemerintah maka ia memprediksi 12 tahun sejak tahun 2015 maka cadangan minyak bisa habis.

"Kita sampai saat ini masih banyak menimba minyak lebih banyak dari pada menemukan sumur (minyak) yang baru. Masih susah dalam urusan bekerja keras," ujar dia.

Faisal mengatakan pemerintah saat ini juga belum menemukan sumur baru maka sumber energi dalam negeri akan habis. Ditambah penggunaan energi terbarukan yang sampai saat ini juga tidak berjalan semestinya. Ia juga memandang program 35 ribu mega watt dari sumber energi baru pun dinilainya tak sepenuhnya bersih. Lantaran masih menggunakan energi yaitu batu bara sebanyak 60 persen.

"Jadi kalaupun sudah ikut komitmen perubahan iklim tapi perilaku (pemanfaatan energi) tidak berubah ya sama saja," kata dia. (Yanuar H/Ahm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya