Solusi untuk Jakarta yang Macet

Keberadaan kawasan terpadu otomatis meminimalisir mobilitas warga sehingga beban jalan raya berkurang.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 24 Agu 2016, 09:11 WIB
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan di sekitar Bundaran HI, Jakarta, Kamis (14/5/2015). Warga Jakarta dan sekitarnya memanfaatkan liburan panjang akhir pekan dengan memadati pusat-pusat perbelanjaan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sistem ganjil genap yang diterapkan pemerintah DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan dinilai kurang efektif.

Pengamat Tata Kota Nirwono Joga mengatakan, salah satu cara yang efektif bisa mengurai kemacetan adalah pengembangan kawasan terpadu yang baru. Sebab simpul kemacetan juga berkurang.

Keberadaan kawasan terpadu, menurut Nirwono, otomatis meminimalisir mobilitas warga, sehingga beban jalan raya berkurang.

"Kalau satu kawasan itu ada permukiman dan perkantoran, tentu kemacetannya tidak akan separah sekarang," ucap Nirwono di Jakarta, Selasa 23 Agustus 2016.

Akademisi Universitas Trisakti ini pun menyarankan, pemerintah jangan hanya berorientasi pada cara melayani kebutuhan transportasi warga. Dengan adanya kawasan terpadu, justru jarak dan waktu tempuh masyarakat menjadi lebih efisien.

"Keberadaan kawasan baru itu juga akan ikut membantu mengubah peta kemacetan," kata Nirwono.

Pakar Planologi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Hesti Nawangsidi melihat pembangunan di Ibu Kota hanya terfokus pada kawasan pusat dan selatan. Di mana kawasan utara masih bisa dikembangkan untuk mendistribusikan kepadatan Ibu Kota.

"Karena itu, Jakarta bisa lebih terurai jika pembangunan infrastruktur seimbang. Jadi kalau looping-nya seimbang, kepadatan lalu lintasnya bisa dibagi," ujar Hesti.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya