Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), perusahaan konstruksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan menawarkan saham 4,03 miliar saham baru dengan nilai nominal Rp 100. Penawaran saham baru untuk meningkatkan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue.
Perseroan mengincar dana sekitar Rp 6,14 triliun dari pelaksanaan HMETD tersebut. Dana hasil rights issue antara lain digunakan untuk kebutuhan belanja modal yang mendukung proyek infrastruktur prioritas pemerintah mencapai 71 persen dan kebutuhan modal kerja sekitar 29 persen.
Adapun pemegang saham yang berhak memperoleh HMETD adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham pada 10 Oktober 2016. Pelaksanaan terakhir HMETD pada 18 Oktober 2016.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (24/8/2016), pemegang saham minoritas tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham HMETD yang ditawarkan dalam rights issue ini maka akan alami penurunan persentase kepemilikan sahamnya (dilusi) maksimum 39,63 persen.
Perseroan telah mendapatkan persetujuan pemegang saham untuk rights issue dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 22 Agusttus 2016.
Pada perdagangan saham Rabu pekan ini, saham PT Wijaya Karya Tbk ditransaksikan di level harga Rp 3.270 per saham atau cenderung stagnan. Total frekuensi perdagangan saham 248 kali dengan nilai transaksi harian Rp 4,6 miliar. (Ahm/Ndw)