Duda Tua, Terpaksa Menikah Demi Gas Elpiji Gratis

Puttilal Gautam, laki-laki berusia 45 tahun, sedang galau. Sebab, keinginannya menikah ditentang habis-habisan oleh keempat anaknya.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Agu 2016, 12:30 WIB
Duda Tua, Terpaksa Menikah demi Gas Elpiji Gratis

Liputan6.com, Jakarta Kebanyakan orang menikah agar hidupnya lebih lengkap dan bahagia. Namun berbeda dengan orang kebanyakan, seorang duda di Uttar Pradesh terpaksa menikah untuk kedua kalinya demi sebuah gas elpiji gratis.

Puttilal Gautam, laki-laki berusia 45 tahun ini, sedang galau. Sebab, keinginannya menikah ditentang habis-habisan oleh keempat anaknya. Alasannya, mereka tak mau mempunyai ibu tiri yang selalu dicap galak, judes, dan tidak sayang.

Seperti dilansir dari hindustsntimes.com, laki-laki ini bekerja sebagai buruh harian di Desa Judhaura, Sitapur, sekitar 90 kilometer dari Kota Lucknow.

Keinginan menikah itu berawal dari program kesejahteraan yang diadakan pemerintah setempat. Dalam program “pengentasan kemiskinan” tersebut pemerintah membagikan tabung gas elpiji gratis kepada warga yang kurang mampu.

Beberapa kali Gautam pergi ke distributor gas elpiji, namun beberapa kali pula ia ditolak. Menurut petugas, Gautam harus menyerahkan dokumen-dokumen yang diperlukan. Salah satunya adalah dokumen yang menyatakan ia telah menikah.

"Mereka mengatakan agar istri saya yang mengambil gas elpiji gratis. Padahal istri saya sudah meninggal dua tahun lalu karena sakit, “katanya.

Gauri, istri yang dicintainya, meninggal karena sakit. Gauli meninggalkan dirinya dan keempat anaknya.

Gautam mengeluhkan, selama ini ia harus membeli kayu bakar dan minyak tanah untuk memasak. Karena harga yang terus naik, ia kini tak mampu lagi membelinya.

Gautam sering mengajak anak-anaknya mengumpulkan ranting pohon dari hutan terdekat. Sementara anak perempuannya membantu memasak di atas kompor lumpur.

Karena itu Gautam memutuskan menikah untuk menyelesaikan masalah ini.

"Anak-anak saya menolak rencana ini. Mereka tidak menginginkan ibu tiri. Anak-anak saya akan mengumpulkan kayu dan anak-anak perempuan akan membantu saya memasak," katanya.

Kepala desa setempat pun tak bisa berbuat banyak karena peraturannya telah jelas. “Pernikahan adalah satu-satunya pilihan yang tersisa bagi Gautam untuk mendapatkan gas elpiji gratis," katanya.

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya