Robot Seks Geser PSK Manusia pada Masa Depan?

Di masa depan, robot seks robot diciptakan dalam beragam 'etnis', bentuk tubuh, usia, bahasa, dan keahlian khusus.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 24 Agu 2016, 22:30 WIB
Di masa depan, robot seks robot diciptakan dalam beragam 'etnis', bentuk tubuh, usia, bahasa, dan keahlian khusus. (Sumber deathandtaxesmag.com)

Liputan6.com, London - Pernah membayangkan melakukan hubungan seks dengan robot cantik atau tampan? Terdengar mirip cerita film? Tidak juga.

Dengan kemajuan terknologi dan ketertarikan kepada robot seksual, John Danaher, seorang profesor hukum di National University, Irlandia, mengatakan bahwa seks dengan robot bisa menggeser peran rumah bordil.

Selain itu, seperti dikutip dari News.com.au pada Rabu (24/8/2016), robot malah bisa membawa beberapa manfaat kesehatan bagi para 'pelanggan'.

Danaher pernah melakukan penelitian tentang kecerdasan buatan. Menurutnya, "Cyborg dapat memenuhi keinginan keragaman seksual, kebebasan dari batasan dan komplikasi, serta ketakutan akan keberhasilan seksual."

"Teknologi bisa menjadi lebih baik dalam mengembangkan ikatan emosional dengan klien mereka. Mereka tidak perlu berpura-pura puas seperti halnya pada pekerja seksual komersial (PSK)."

Lebih jauh lagi, Danaher mengatakan bahwa praktik dengan robot bahkan bisa menghapus perbudakan dan perdagangan seksual karena robot akan menjadi lebih murah dibandingkan PSK.

Menurutnya, penggunaan robot bisa juga mengurangi risiko penyebaran penyakit menular seksual (PMS).

Gagasan ini memang masih pada tahap awal. Tempat-tempat 'seru' seperti kawasan lampu merah di Amsterdam atau Thailand diduga menjadi tempat pertama penggunaan robot seks di rumah-rumah bordil di sana.

Di masa depan, robot seks robot diciptakan dalam beragam 'etnis', bentuk tubuh, usia, bahasa, dan keahlian khusus. (Sumber mirror.co.uk)

Pada awal tahun ini, Ian Yeoman, seorang ilmuwan spesialis futurologi, dan Michelle Mars, ahli seksologi di University of Wellington, bersama-sama menulis makalah berjudul "Robots, Men and Sex Tourism."

Mereka berdua berpendapat bahwa, sebelum 2050, tempat-tempat khusus dewasa di Amsterdam akan mempekerjakan android yang mereka sebut Yub Yum.

Menurut mereka, klub di masa depan itu mencakup robot dari beragam 'etnis', bentuk tubuh, usia, bahasa, dan keahlian seksual. Tapi, yang paling populer adalah "Irina", yaitu suatu android Rusia berpostur semampai dengan rambut yang pirang. Ia menjadi kegemaran para pria pebisnis Timur Tengah.


'Solusi' Masa Depan?

Yeoman mengatakan bahwa robot-robot itu akan "membantu industri seks meniadakan semua masalah kesehatan dan perdagangan manusia, lalu manusia pekerja seks akan berhenti karena tidak bisa bersaing menurut harga dan mutu layanan."

Yeoman melanjutkan, "Para wisatawan yang menggunakan layanan Yub Yum dijamin mendapatkan pengalaman mengesankan dan mendebarkan, karena semua android diprogram untuk memberikan setiap layanan dan memuaskan segala jenis keinginan."

Di masa depan, robot seks robot diciptakan dalam beragam 'etnis', bentuk tubuh, usia, bahasa, dan keahlian khusus. (Sumber bluebird-electric.net)

"Semua android terbuat dari bahan serat yang tahan bakteri dan dibilas bersih dari semua cairan manusia, sehingga menjamin tak ada PMS berpindah antar pelanggan."

Tapi tidak semua orang sepakat bahwa boneka robot seks menjadi bagian masa depan. Kathleen Richardson, seorang peneliti senior di De Montfort University di Leicester, Inggris, berpendapat bahwa robot seks harus dilarang dan tidak boleh beroperasi.

Kata wanita itu kepada The Sun, "Robot seks sepertinya menjadi fokus yang berkembang dalam industri robot dan model yang mereka ajukan--seperti tampilan dan peran yang dimainkan--sungguh mengkhawatirkan."

"Kita melihat bahwa penciptaan robot itu ikut andil dalam ambruknya hubungan antara pria dan wanita, orangtua dan anak, pria dengan pria, dan wanita dengan wanita."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya