Polisi Periksa 75 Terduga Preman Bayaran di Kampus Trisakti

Para terduga preman bayaran di kampus Trisakti ini tiba di Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 11.15 WIB.

oleh Audrey Santoso diperbarui 24 Agu 2016, 13:25 WIB
Suasana di sekitar gerbang pintu masuk Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta, Rabu (24/8). Konflik yayasan dan otorita Trisakti berujung kegiatan perkuliahaan di kampus diliburkan hari ini. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah orang yang diduga preman yang menguasai kampus Trisakti telah digelandang ke Mapolda Metro Jaya. Mereka ada yang mengaku membela pihak Yayasan Trisakti, dan ada pula yang membela rektor lama, Thoby Muttis.

Preman bayaran yang disebut-sebut berjumlah 75 orang tersebut diduga terdiri dari enam kelompok. Mereka tengah menjalani pemeriksaan jajaran Polda Metro Jaya.

"Ada 75 dari enam kelompok. Masing-masing pimpinan kelompok sudah kami data," kata seorang personel polisi yang enggan disebut namanya itu di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Pantauan Liputan6.com, para terduga preman bayaran ini tiba di Mapolda Metro Jaya sekitar pukul 11.15 WIB. Mereka menumpang truk Satuan Brimob dan langsung didata.

Ketegangan di kampus Trisakti pagi tadi diduga akibat sengketa antara pihak yayasan dan kampus Trisakti. Pihak yayasan hari ini berencana melantik rektor baru, Insinyur Edi Hamid, di kampus.

Namun, pihak kampus Trisakti yang dipimpin rektor lama Thoby Muttis langsung menduduki kampus. Akibatnya, proses penerimaan mahasiswa baru terganggu.

Kendati, saat ini situasi di kampus Trisakti sudah kondusif. Sebanyak 320 aparat gabungan TNI-Polri terus bersiaga di Kampus Biru ini guna menghindari bentrokan.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya