Kementerian KKP Bangun Cold Storage Rp 11,2 Miliar di Natuna

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah membangun Integrated Cold Storage (ICS) berkapasitas 200 ton di Natuna

oleh Septian Deny diperbarui 24 Agu 2016, 13:31 WIB
Ikan yang telah dibekukan dilelang di pelelangan ikan Muara Angke, Jakarta, Kamis (24/3). Pada 2015 secara total Indonesia telah memanfaatkan potensi ekonomi sektor kelautan sekira Rp350 triliun. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tengah membangun Integrated Cold Storage (ICS) berkapasitas 200 ton di Natuna. Cold storage ini untuk menampung hasil perikanan baik dari nelayan maupun budidaya.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Nilanto Perbowo, ‎ICS merupakan Unit Pengolahan Ikan (UPI) yang terintegrasi dengan gudang beku (Cold Storage).

“KKP telah mencanangkan Pembangunan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Kabupaten Natuna, dan untuk memudahkan pengolahan hasil perikanan kita, maka kami bangun ICS di sana,” ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (24/8/2016)

Dengan adanya ICS, lanjut Nilanto, maka pengolahan hasil perikanan tangkap atau budidaya akan berada dalam satu rangkaian proses produksi dengan tempat penyimpanannya. Dengan demikian, proses produksi akan lebih efisien, mutu produk yang dihasilkan sesuai standard dan jumlahnya sesuai dengan permintaan yang dibutuhkan.

"Kami sangat konsen dengan produktivitas dan peningkatan kualitas produk perikanan nasional, ICS merupakan salah satu jawaban mengarah kesana,” lanjut dia.

Dia menjelaskan, pembangunan ICS ini dibiayai langsung oleh pemerintah dengan menelan biaya sebesar Rp 11,2 milliar. Pembangunan ICS tersebut ditargetkan akhir tahun ini sehingga awal tahun depan sudah mulai beroperasi.

"Sekarang dalam tahap pembangunan dan harapannya rampung tahun ini, tahun depan sudah jalan,” kata dia.

Sementara untuk 2017, rencananya KKP juga akan membangun satu cold storage kapasitas 3.000 ton yang merupakan pengembangan dari ICS tahun ini. Harapannya pembangunan ICS ini bisa menarik investor baik dari dalam maupun luar negeri sehingga kita bisa menjadi eksportir ikan terbesar di Asia Tenggara.

"SKPT Natuna ini sebagai bukti keseriusan pemerintah dalam mengembangkan perikanan nasional, harapannya investor bisa melihat potensi itu dan bisa ikut bergabung," ungkap dia.

Sebagai informasia, pada 2016 Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan telah mengalokasikan dana pusat dan tugas pembantuan dengan total nilai Rp 23,08 miliar untuk pembangunan. Anggaran tersebut dialokasikan untuk pembangunan satu unit Integrated Cold Storage kapasitas 200 ton yang meliputi Cold Storage, ABF, Ice Flake Machine kapasitas 10 ton.

Kemudian juga untuk pembangunan ruang pengolaha, instalasi listrik 198 KVA, IPAL dan Genset 250 KVA . Sedangkan untuk mendukung pengolahan dan pemasaran ikan, diberikan bantuan berupa 50 unit coolbox kapasitas 200 liter, 15 unit Chest Freezer 300 liter, 20 unit Hand Sealer dan 5 unit Ice Flake Machine kapasitas 1,5 ton.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya