Liputan6.com, Jakarta - Tiga perusahaan akan mencatatkan saham di pasar modal Indonesia dengan target perolehan dana yang cukup besar di kisaran Rp 2,6 triliun-Rp 5,2 triliun pada September 2016. Tiga perusahaan itu antara lain PT Waskita Beton Precast, PT Anugerah Berkah Madani, dan PT Aneka Gas Industri.
Pertama, PT Waskita Beton Precast melepas penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) sekitar 10,54 miliar saham ke publik. Harga saham perdana yang ditawarkan sekitar Rp 400-Rp 500 per saham. Total dana IPO yang diincar sekitar Rp 4,2 triliun-Rp 5,2 triliun.
Direktur Utama PT Waskita Beton Precast Jarot Subana menuturkan, perseroan akan menggunakan dana hasil IPO antara lain untuk belanja modal sebanyak 44 persen. Sisanya sebanyak 56 persen untuk modal kerja.
"44 persen itu membangun pabrik. Tahun ini akan tambah dua pabrik. Kapasitas 350 ribu ton per tahun. Sisanya dua pablik lagi kali 300 ribu jadi 600 ribu ton," kata dia.
Baca Juga
Advertisement
Dalam aksi korporasi ini perseroan menunjuk tiga penjamin emisi yaitu PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Perseroan melakukan penawaran awal 10-26 Agustus. Pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 7 September 2016, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 September 2016.
Kedua, PT Anugerah Berkah Madani, perusahaan properti menawarkan sebanyak-banyaknya 3,33 miliar saham baru ke publik dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Jumlah saham itu mewakili sebanyak-banyaknya 25 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.
Harga saham perdana yang ditawarkan sekitar Rp 800-Rp 1.250 per saham. Total dana yang diraup sekitar Rp 2,6 triliun-Rp 4,1 triliun. Dana hasil IPO antara lain digunakan sekitar 75 persen untuk pembelian beberapa bidang lahan di Jabodetabek, Cilegon, dan Surabaya. Sisanya 12,5 persen digunakan untuk pengembangan berbagai proyek Anugerah Berkah Madani yang sedang berjalan dan 12,5 persen untuk pelunasan sebagian pinjaman sindikasi kepada Bank ICBC dan Mayapada.
Masa penawaran awal IPO dilakukan pada 16-25 Agustus 2016. Perseroan diharapkan mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 5 September. Pencatatan saham di BEI pada 15 September 2016.
Ketiga, PT Aneka Gas Industri Tbk. Perusahaan yang bergerak di usaha produksi, memasarkan, dan menjual berbagai macam gas untuk industri akan melakukan penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) dengan menawarkan 766,66 juta saham ke publik dengan nilai nominal Rp 500.
Peluang Waskita
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada menuturkan tipe investor cenderung memilih perusahaan yang sudah dikenal seperti PT Waskita Beton Precast. "Waskita Precast sepertinya lebih diminati. Pelaku pasar lebih familiar dengan nama," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (24/8/2016).
Hal senada dikatakan Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana. Ia menuturkan, IPO PT Waskita Beton Precast akan lebih menarik. Pertama, kisaran harga saham yang ditawarkan antara Rp 400-500 masih lebih rendah ketimbang perusahaan sejenis yang sudah tercatat di pasar modal Indonesia yaitu PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) yang berada di kisaran Rp 960 per saham.
"Price book value (PBV) Waskita Beton Precast di kisaran 1,7 kali. Sedangkan price earning (PE) sekitar 10 kali. Lebih murah dari saham WTON," ujar Aditya.
Kedua, prospek bisnis Waskita Beton juga terdiversifikasi antara lain precast beton atau beton pra cetak dan ready mix. Aditya menuturkan, PT Waskita Beton Precast juga akan terlibat dalam proyek jalan tol di Jawa dan Sumatera. Aditya bahkan yakin kalau saham Waskita Beton memiliki fundamental baik ke depannya sehingga menjadi pilihan investor untuk jangka pendek dan panjang.
Kepala Riset PT NH Korindo Securities Reza Priyambada menuturkan tipe investor cenderung memilih perusahaan yang sudah dikenal seperti PT Waskita Precast. "Waskita Precast sepertinya lebih diminati. Pelaku pasar lebih familiar dengan nama," ujar Reza saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (24/8/2016).
Hal senada dikatakan Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana. Ia menuturkan, IPO PT Waskita Beton Precast akan lebih menarik. Pertama, kisaran harga saham yang ditawarkan antara Rp 400-500 masih lebih rendah ketimbang perusahaan sejenis yang sudah tercatat di pasar modal Indonesia yaitu PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) yang berada di kisaran Rp 960 per saham.
"Price book value (PBV) Waskita Beton Precast di kisaran 1,7 kali. Sedangkan price earning (PE) sekitar 10 kali. Lebih murah dari saham WTON," ujar Aditya.
Kedua, prospek bisnis Waskita Beton juga terdiversifikasi antara lain precast beton atau beton pra cetak dan ready mix. Aditya menuturkan, PT Waskita Beton Precast juga akan terlibat dalam proyek jalan tol di Jawa dan Sumatera. Aditya bahkan yakin kalau saham Waskita Beton memiliki fundamental baik ke depannya sehingga menjadi pilihan investor untuk jangka pendek dan panjang.
Ia menambahkan, kalau IPO sektor properti juga masih akan cukup bagus. Hal itu lantaran Bank Indonesia (BI) melonggarkan loan to value atau uang muka untuk properti dan pelaksanaan pengampunan pajak atau tax amnesty.
Aditya menilai memang bursa saham agak tertekan saat ini. Perusahaan tercatat pada September, Aditya menuturkan akan terpengaruh efek koreksi IHSG. Meski demikian dampak terhadap saham perdana seperti Waskita Beton minim lantaran fundamental perusahaan cukup baik. (Ahm/Ndw)
Advertisement