Koordinator Kontras Haris Azhar Bawa Testimoni Freddy ke DPR

Farouk juga menanyakan soal bagaimana perkembangan testimoni Freddy Budiman yang diungkapkan.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 24 Agu 2016, 18:30 WIB
Koordinator KontraS, Haris Azhar (kiri) menyimak pernyataan saat peluncuran Laporan HAM 2015 Amnesty International di Jakarta, Rabu (24/2/2016). Amnesty International meluncurkan buku Laporan HAM sepanjang 2015. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar menyambangi Kompleks DPR/MPR/DPD Senayan, Jakarta Pusat. Ada apa?

Haris menemui Wakil Ketua DPD Farouk Muhammad. Dia mengatakan, pertemuannya dengan Farouk hanya sekadar mengobrol.

"Enggak cuma ngobrol-ngobrol saja silaturahmi karena waktu dari 3 minggu lalu Pak Farouk sudah telepon saya waktu itu nanya soal kabar saya, soal tulisan yang saya tulis tentang Freddy Budiman, terus beliau sibuk jadi ya ke sini untuk ngobrol lebih jauh karena biasanya kita lewat telepon," ujar Haris di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (24/8/2016).

Dia mengungkapkan, Farouk juga menanyakan soal bagaimana perkembangan testimoni Freddy Budiman yang diungkapkan. Sebagai pimpinan DPD, kata Haris, Farouk pun siap membantu.

"Tadi dia (Farouk) tanya soal bagaimana misalnya perkembangan di 2 minggu, 3 minggu terakhir ini kasus-kasus narkoba yang melibatkan aparatur di daerah-daerah karena dia kan perannya sebagai DPD," kata Haris.

Selain itu, Haris pun meminta Farouk dapat membantu mendorong agar penyelesaian masalah narkoba yang melibatkan institusi pemerintah ini dapat segera diselesaikan.

Haris menjelaskan, kelemahan-kelemahan itu masing-masing institusi tidak bisa saling berkontribusi satu sama lain sehingga nantinya mungkin perlu ada satu tim yang koordinatif tetapi terpimpin.

"Bicara soal kebutuhan-kebutuhan ke depan, jangan sampai ini membongkar cuma membongkar tulisan saya saja. Tim itu kan berangkat dari tulisan saya, tapi kita belum lihat arahnya apa akan membongkar lebih jauh mau membongkar tulisan saya," terang dia.

"Memang harus kerja investigatif, harus dari 1 fakta yang ditemukan terlebih dahulu tapi kemudian harapannya dan harapan publik saya pikir, dari sejauh yang saya bisa tangkap bagaimana juga tim-tim yang ada itu atau nanti ada tim baru yang bisa lebih membuka seperti apa sih sindikat narkoba itu," jelas Haris Azhar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya