Liputan6.com, Jakarta - CEO AirAsia Tony Fernandes menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan. Dalam pertemuan itu, Tony meminta izin untuk membuka beberapa rute baru, terutama di kota-kota yang memiliki potensi wisata yang cukup tinggi.
Tony mengatakan, AirAsia memiliki pengalaman cukup baik dalam mendongkrak potensi wisata di sebuah kota di Indonesia melalui pembukaan rute penerbangan. Dia mencontohkan Bandung yang kini menjadi destinasi wisata favorit.
"Kami membicarakan tempat lain yang kami pikir bisa kami kembangkan sebagai rute baru di Indonesia. Saya belum bisa menyebutkan mana saja rutenya karena ada kompetitor. Sekitar 4 sampai 5 rute," jelas dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (24/8/2016).
Tony menjamin, rute penerbangan baru ini dapat menjadi alternatif bagi wisatawan yang ingin menikmati keindahan Indonesia di sebuah wilayah. Dia sadar, Indonesia merupakan negara besar dengan potensi wisata yang juga luas, tapi belum dimaksimalkan dengan baik.
"Negara ini memiliki begitu banyak yang bisa dikembangkan. Saya bicarakan bersama Presiden bahwa Malaysia memiliki 24 juta turis, sedangkan Indonesia hanya 10,5 juta, targetnya harus menjadi 20 juta, sehingga kami percaya bisa berkontribusi," jelas dia.
Potensi ekonomi yang dihasilkan dari industri wisata ini juga tidak main-main. Tony yakin bisa membawa 6 juta wisatawan melalui rute baru ini. Dengan begitu, ada US$ 39 miliar yang bisa berputar di Indonesia.
Banyak hal yang menjadi catatan Tony sebagai penilaian dalam menentukan rute baru ini. sebut saja potensi eco tourism, shopping area, culture. Dan Indonesia memiliki semua itu di berbagai tempat.
"Kami mempelajari potensi banyak tempat itu sehingga kami bisa membuatnya menjadi the next Bandung atau the next Bali. Pariwisata bisa menciptakan lapangan pekerjaan yang sangat luas," pungkas Tony.
Temui Jokowi, CEO AirAsia Minta Izin Buka Rute Baru
AirAsia memiliki pengalaman cukup baik dalam mendongkrak potensi wisata di sebuah kota di Indonesia melalui pembukaan rute penerbangan.
diperbarui 24 Agu 2016, 20:25 WIBTak cuma berbisnis di dunia penerbangan, pria kelahiran Malaysia 50 tahun silam ini pun punya kontribusi yang cukup besar di dunia otomotif.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 Liga InternasionalHasil Liga Champions: 3 Wakil Italia Berjaya
5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Ini Respons Lexus Soal Maraknya Merek Mewah China Masuk Indonesia
Kutil Kelamin Picu Tekanan Psikologis, Vaksinasi HVP dan Jaga Aktivitas Seks adalah Kunci
Populasi Ikan Tuna di Dunia Turun Drastis, Ada Apa?
Polisi Gerebek Pesta Sabu di Lampung Tengah, 7 Orang Ditangkap
Real Madrid dan Barcelona Diterpa Kabar Buruk, Erling Haaland Bakal Sulit Direkrut Tahun Depan
Pria yang Sering Pamer Otot di Media Sosial Bisa Jadi Tanda Red Flag, Studi Membuktikan
8 Staf Hostel Ditahan Setelah 6 Turis Asing Meninggal Akibat Keracunan Metanol di Laos
Betrand Putra Onsu Sebut Teman Kuliah Sempat Takut Mendekatinya, Gegara Dianggap Artis
Usung Tema Tionghoa, Petugas TPS di Kawasan Pecinan Sukabumi Pakai Baju 'Vampir China'
Tips Mengatasi Detak Jantung Cepat: Panduan Lengkap untuk Menenangkan Jantung Anda
Ada Diskon Avtur hingga Pajak Bandara, Tiket Pesawat Turun 10% saat Nataru
Tak Jadi Menang Satu Putaran, Ridwan Kamil dan Koalisi Bakal Lakukan Evaluasi