Liputan6.com, New York- Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Washington, ada musim di mana setiap pasangan memilih bercerai ketimbang hidup bersama. Kesimpulan ini diambil dari sebuah data yang telah dikumpulkan selama 14 tahun, 2001 hingga 2015.
Musim panas menjadi musim perceraian menurut data. Hal ini dikarenakan anak-anak masih dalam masa liburan. Proses perceraian yang berlangsung antara bulan Maret dan Agustus diharapkan oleh setiap pasangan telah kelar saat anak masuk sekolah, speerti yang ditulis Mirror, Kamis (25/8/2016).
Advertisement
Riset yang dilakukan oleh Andreww Franced dan Hugo Mialon dari Atlanta University, melaporkan, beberapa faktor penyebab perceraian rata-rata karena faktor usia dan musim panas. Penelitian ini telah melibatakan 3.000 pasangan menikah.
Perbedaan usia 5 tahun memiliki peluan 18 persen pada perceraian dibandingan dengan usia yang sepantaran. Sedangkan rentan 10 tahun memiliki peluang 39 persen. Peluang terbesar perceraian diantara rentan usia 20 tahun, sekitar 95 persen.
Penelitian ini diangbil dari hasi data di beberapa negara seperti AS, Ohio, Minnesota, Arizina dan Florida.