KBRI Roma: Tak Ada WNI Jadi Korban Gempa Italia

Hingga Juli 2016 tercatat 2.140 WNI yang tinggal di Italia dan 65 di antaranya bermukim di kawasan yang dekat dengan lokasi gempa.

oleh Andreas Gerry Tuwo diperbarui 25 Agu 2016, 08:37 WIB
Sejumlah petugas dibantu warga menolong seorang pria yang tertimbun reruntuhan bangunan akibat gempa di Amatrice, Italia tengah, (24/8). Sekitar enam orang tewas akibat gempa tersebu. (REUTERS/Remo Casilli)

Liputan6.com, Roma - Gempa besar mengguncang Italia. Tercatat ratusan orang menjadi korban jiwa dari bencana alam tersebut.

Gempa ini membuat KBRI Roma bergerak cepat. Mereka melakukan penelusuran untuk mencari tahu apakah ada warga negara Indonesia (WNI) yang jadi korban.

"Hingga keterangan ini diturunkan, diberitakan 22 orang menjadi korban meninggal dunia (enam orang di Accumoli, lima orang di Amatrice, dan 11 orang di Pescara del Tronto)," ujar Pejabat Pensosbud KBRI Roma, Aisyah Allamanda.

"Belum ada keterangan resmi dari pemerintah Italia mengenai jumlah korban dan kerugian yang ditimbulkan. Sejauh ini tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam peristiwa ini," kata dia.

Meski demikian, KBRI Roma terus melakukan kontak dengan beberapa WNI yang dekat lokasi gempa. Komunikasi dilakukan KBRI Roma dengan dibantu oleh KBRI Vatikan.

Dari keterangan KBRI Roma, terdapat 65 orang WNI yang tinggal di sekitar wilayah pusat gempa. Mayoritas berada di Perugia, 140 km dari Amatrice.

Hingga Juli 2016 tercatat 2.140 WNI yang bermukim di Italia.

Pada Rabu tanggal 24 Agustus 2016 pukul 03.36 waktu setempat telah terjadi gempa bumi berkekuatan 6 SR pada kedalaman 10 km dari permukaan bumi di Provinsi Rieti, bagian tengah Italia. Gempa tersebut diikuti beberapa gempa susulan dengan kekuatan antara 5,4–3 SR.

Guncangan gempa telah mengakibatkan kerusakan berat pada bangunan-bangunan yang berada di wilayah Accumoli, Amatrice dan Arquata del Tronto, ketiganya masuk Provinsi Rieti, Region Umbria, Italia tengah.

Sementara tak lama setelah pernyataan tersebut dikeluarkan, korban jiwa terus bertambah hingga mencapai kurang lebih 159 orang. Menurut Perdana Menteri Italia, Matteo Renzi, jumlah korban tewas diperkirakan akan terus meningkat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya