Liputan6.com, Jakarta - Kisah seputar meninggalnya Putri Diana kembali mendapat tempat paling utama di antara para pembaca Liputan6.com kanal Global untuk Kamis (25/8/2016) pagi. Kali ini tentang reaksi Pangeran Charles ketika pertama kalinya melihat jasad Putri Diana. Pernikahan mereka memang telah usai, tapi sang Pangeran tidak kuasa menahan rasa terkejutnya. Ia sempat terlihat pucat dan limbung.
Kemudian, para pembaca dibawa ke masa depan. Pada suatu saat nanti, teknologi robot mengalami kemajuan yang pesat sehingga bahkan melayani kebutuhan syahwat manusia. Robot seks ditengarai akan diciptakan dalam berbagai 'etnis', bahasa, bentuk tubuh, dan sejumlah karakteristik lain untuk memenuhi selera 'pelanggan'. Tentu saja ada pandangan miring tentang teknologi tersebut, misalnya terkait kekhawatiran ambruknya relasi antar manusia.
Advertisement
Berita lainnya yang juga tak kalah mengariknya adalah pelarangan burkini yang kontroversi di pantai Nice, Prancis.
Kota itu memang telah menetapkan larangan pemakaian burkini di pantai-pantai umum kota dan terlihat empat polisi bersenjata menjatuhkan sangsi kepada sekelompok warga yang kedapatan melanggar aturan kota.
Nice adalah salah satu dari 15 kota Prancis yang melarang pemakaian burkini di pantai.
Berikut adalah Top 3 Selengkapnya...
1. Ini yang Terjadi Saat Pangeran Charles Melihat Jasad Putri Diana
Jarum jam menunjuk ke pukul 17.35, Minggu 31 Agustus 1997. Pria itu maju beberapa langkah, mendekat ke sesosok tubuh yang terbaring tak bernyawa. Ia tersentak, badannya terhuyung, seakan ada tangan gaib yang mendorongnya.
Beatrice Humbert, kepala perawat rumah sakit Pitie-Salpetriere, Paris, Prancis menjadi saksi adegan itu. Saat pewaris takhta Kerajaan Inggris, Pangeran Charles melihat jasad Putri Diana, beberapa jam setelah kecelakaan maut yang merenggut nyawa mantan istrinya itu -- juga kekasihnya Dodi Al Fayed dan sopir mereka, Henri Paul.
Diana sempat dilarikan ke rumah sakit. Namun upaya keras paramedis untuk menyelamatkan nyawanya tak berhasil.
"Pangeran Charles terlihat sangat pucat. Dia seperti tidak percaya dengan apa yang baru saja dilihatnya," kata Humbert mencoba mengingat kembali kejadian malam itu yang dimuat dalam buku 'Game of Crowns' karya Christopher Andersen, seperti dikutip dari situs ABC News, Rabu 24 Agustus 2016.
2. Robot Seks Geser PSK Manusia pada Masa Depan?
Pernah membayangkan melakukan hubungan seks dengan robot cantik atau tampan? Terdengar mirip cerita film? Tidak juga.
Dengan kemajuan terknologi dan ketertarikan kepada robot seksual, John Danaher, seorang profesor hukum di National University, Irlandia, mengatakan bahwa seks dengan robot bisa menggeser peran rumah bordil.
Selain itu, seperti dikutip dari News.com.au pada Rabu 24 Agustus 2016, robot malah bisa membawa beberapa manfaat kesehatan bagi para 'pelanggan'.
Danaher pernah melakukan penelitian tentang kecerdasan buatan. Menurutnya, "Cyborg dapat memenuhi keinginan keragaman seksual, kebebasan dari batasan dan komplikasi, serta ketakutan akan keberhasilan seksual."
"Teknologi bisa menjadi lebih baik dalam mengembangkan ikatan emosional dengan klien mereka. Mereka tidak perlu berpura-pura puas seperti halnya pada pekerja seksual komersial (PSK)."
3. Foto Polisi Bersenjata dan Burkini Picu Kontroversi di Prancis
Perempuan itu hanya ingin bersantai di pantai. Mengenakan pakaian renang warna hitam dipadu biru muda yang menutupi hampir seluruh tubuhnya, ia duduk di atas hamparan batu, berjemur di bawah limpahan sinar Matahari di Nice, Prancis.
Tiba-tiba, empat polisi yang dipersenjatai pistol dan pentungan mengerumuninya, meminta perempuan itu mencopot kaus lengan panjang yang dipakainya. Aparat juga mengganjarnya dengan sanksi. "...tidak mengenakan pakaian yang menghormati moral yang baik dan sekularisme," demikian tertera dalam tiket denda, seperti dikutip dari AFP.
Perempuan itu dinggap 'melanggar hukum' karena mengenakan burkini -- pakaian renang muslimah dan kebetulan ia berada di Promenade des Anglais dekat lokasi terjadinya serangan teror truk maut pada Hari Bastille.
Nice adalah satu dari 15 kota di Prancis yang melarang penggunaan burkini, dengan dalil merespons timbulnya kekhawatiran terhadap aksi teror yang terjadi di negara itu.