Liputan6.com, Jakarta Dewan Pimpinan Pusat Institut Lembang Sembilan (IL-9) dipimpin Ketua Umumnya Mohammad Alwi Hamu, Rabu ( 24/8 ) mengunjungi Ketua MPR RI Zulkifli Hasan dalam rangka audiensi membicarakan soal kebangsaan dan penyampaian hasil kajian IL-9 seputar masalah bangsa kepada Ketua MPR RI.
Acara yang diselenggarakan di Ruang Kerja Ketua MPR RI, Gedung Nusantara III, Kompleks Gedung MPR/DPR/DPD ini dihadiri seluruh pengurus pusat IL-9 membawa satu misi berdikusi dengan Ketua MPR RI soal kebangsaan dan keharmonisan dalam bermasyarakat di negara Indonesia.
Advertisement
Kepada Ketua MPR, Alwi mengatakan bahwa IL-9 adalah wadah berkumpulnya beberapa elemen rakyat dan melakukan berbagai diskusi serta kajian seputar persoalan bangsa baik sosial, ekonomi, dan politik serta budaya.
“Diskusi serta kajian kami juga melibatkan berbagai elemen dan asosiasi lain seperti Megawati Institute dan lainnya. Dengan banyaknya diskusi serta kajian dengan banyak elemen masyarakat diharapkan hasil kajian akan berguna untuk bangsa dan negara,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Alwi mewakili IL-9 menyampaikan satu bundel hasil kajian IL-9 dan berbagai elemen masyarakat soal kelautan, kehutanan dan soal sumber daya antara lain soal kelistrikan negara. Semua kajian soal hal-hal tersebut terpapar lengkap dalam bundel tersebut.
Sekretaris Jenderal IL-9 Eva Kusuma Sundari selain hal tersebut ada beberapa hal yang menjadi riset serta kajian yakni soal intoleransi dan kebebasan beragam di negara Indonesia. Menurut Eva, implementasi kebebasan bergama di Indonesia masih buruk. Problemnya adalah pendekatan konstitusional belum tajam.
“Kami berharap pendekatan konstitusional dipertajam lagi sebab pendekatan konstitusional inilah yang diharapkan akan meminimalisir radikalisasi. MPR dalam hal ini harus lebih memaksa untuk melakukan pendekatan konstitusional dengan melakukan berbagai kerjasama dengan lembaga lain seperti Kemendikbud,” paparnya.
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sangat mengapresiasi visi misi dan aktifitas yang dilakukan IL-9 apalagi mendiskusikan dan mengkaji soal kebangsaan serta semua permasalahan bangsa.
“Satu yang saya pesankan yakni diskusikan dan kaji pula soal kesenjangan sosial yang saat ini masih menjadi tantangan berat bangsa. Harus dicarikan solusi yang terbaik agar kesenjangan yang makin lebar antara pusat dan daerah, Jawa dan luar pulau Jawa dan kesenjangan antar individu makin menipis,” tandasnya.
IL-9 adalah lembaga yang didirikan oleh HM Jusuf Kalla dan HM Alwi Hamu bersama kawan-kawan antara lain Tanri Abeng, Muhammad Abduh, Syahrul Udjud, M. Aksa Mahmud, Ahmad Kalla dan Mohammad Taha di rumah Bapak H. M. Jusuf Kalla di jalan Lembang No. 9 Menteng Jakarta Pusat.
Sejak tahun 2003 IL-9 ini bertujuan untuk menelaah dan menata kembali ekonomi negara. Melakukan diskusi dan mengkaji banyak persoalan bangsa yang belum selesai dan masih butuh kajian-kajian terutama di bidang ekonomi, politik dan budaya menuju Indonesia Hebat.
(*)