Liputan6.com, Washington DC - Sejak mendarat di Mars pada 2004, robot penjelajah atau rover Opportunity milik NASA telah mengirimkan foto-foto menakjubkan Planet Merah tersebut.
Dari foto yang dikirim Opportunity, sejumlah pencetus teori konspirasi pun beberapa kali mengklaim telah menemukan benda yang biasanya dijumpai di Bumi. Kali ini, mereka mengklaim telah menemukan sepatu di permukaan Mars.
Advertisement
Mereka mengaku bahwa sepatu tersebut dahulunya dimiliki oleh seseorang saat terjadi perang di Mars dan menjadi bukti bahwa manusia pernah ada di sana.
"Ketika melihat sejumlah foto rover Mars, aku menemukan sebuah sepatu di tepi kawah," tulis pengelola blog UFO Sightings, Scott C Waring seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis (25/8/2016).
Walaupun penemuan itu terlihat pada 24 Agustus 2016, namun foto tersebut diambil pada 2013.
Waring meyakini sepatu tersebut merupakan milik seorang prajurit yang kehilangan nyawanya di medan perang. "Ini merupakan sebuah sepatu, sepatu kiri lebih tepatnya (dari lengkung bukaannya), dan merupakan sepatu yang besar," ujarnya.
Sebenarnya, penampakan benda yang terlihat seperti sepatu itu dapat dilihat secara ilmiah. Apa yang dilihat mereka merupakan efek pareidolia--fenomena psikologis yang cenderung mengenali bentuk akrab dalam gambar acak atau samar.
Contoh lain dari pareidolia misalnya ketika manusia menatap ke arah Bulan yang bersinar di langit malam, ada yang mengira melihat bayangan nenek atau kelinci.
Kemungkinan, para pencetus konspirasi itu kembali mengeluarkan sejumlah klaim baru. Pasalnya, pada Oktober mendatang instrumen bernama Schiaparelli rencananya akan mendarat di Mars untuk mempelajari permukaan Planet Merah itu dan menemukan tanda-tanda kehidupan.
Orbiter itu akan mendarat di Meridiani Planum, bagian Mars yang datar di dekat ekuator. Wilayah itu dipilih karena karakteristiknya cenderung datar dan halus agar Schiaparelli dapat mendarat dengan selamat.
Meski tugas utama Schiaparelli untuk mendemonstrasikan teknologi yang dibutuhkan agar dapat mendarat dengan selamat, instrumen ilmiah itu juga akan merekam kecepatan angin, kelembaban, tekanan, dan temperatur di lokasi pendaratan.
Schiaparelli juga akan mengukur medan magnet di planet Mars yang digabung dengan pengukruan konsentrasi debu atmosfer, sehingga memberikan wawasan tentang peranan kekuatan listrik untuk mengangkat debu yang memicu badai debu.