Liputan6.com, Jakarta Meski orang tua memiliki kesehatan fisik dan kemampuan daya ingat yang telah menurun dibanding orang muda, namun mereka memiliki kesejahteraan psikologis yang lebih bagus dibanding kelompok usia lainnya. Setidaknya inilah hasil survei terbaru atas warga yang tinggal di San Diego County, California, Amerika Serikat.
Dalam studi tersebut, para peneliti mengevaluasi tiga faktor utama pada orang dewasa yang mencakup antara lain kesehatan fisik, kesehatan kognitif dan kesehatan mental. Mereka menemukan bahwa orang yang lebih tua memiliki kesehatan mental yang lebih baik daripada orang yang lebih muda. Orang tua lebih bahagia dibanding orang muda.
Advertisement
Sebuah jurnal yang dipublikasikan dalam The Journal of Clinical Psychiatry menyatakan bahwa orang muda usia 20-an dan 30-an memiliki skor terendah pada kesejahteraan psikologis dari semua kelompok umur dalam penelitian ini.
“Meski kesehatan fisik dan kognitif menurun, kesehatan mental mereka jauh yang lebih baik, seperti rasa kebahagiaan yang lebih besar, lebih puas dengan kehidupan dan tingkat kesejahteraan,” kata Dr Dilip Jeste, penulis utama studi dan Direktur Stein Institute for Research on Aging at the University of California, San Diego..
Selain itu, usia lebih tua dikaitkan dengan kurangnya kecemasan, stres yang lebih rendah dan penurunan risiko depresi, tambahnya.
“Secara umum, usia yang lebih tua sering dianggap sebagai periode suram dan malapetaka, ketika terjadi penurunan kesehatan fisik, kebahagiaan dan kesejahteraan," kata Jeste. Namun hasil baru menunjukkan paradoks atas kondisi penuaan ini.
"Bertentangan dengan stereotip yang menyebutkan di usia tua orang sering marah-marah, studi ini menemukan orang yang lebih tua justru lebih bahagia dan puas," kata Jeste, dilansir Live Science, Kamis (25/8/2016).
Hasil penelitian ini diperoleh dengan mengamati lebih dari 1.500 pria dan wanita usia 21-99 yang tinggal di San Diego County, California. Semua peserta studi dihubungi melalui telepon (sambungan telepon rumah), dan diberi tes untuk mengevaluasi kemampuan kognitif mereka.
Selain itu, semua peserta dikirimkan survei ditulis sehingga para peneliti bisa mengumpulkan informasi tentang kesehatan fisik dan kesejahteraan psikologis. Untuk mengukur kesejahteraan psikologis, orang dewasa dinilai tingkat kebahagiaan, depresi, stres, kecemasan dan kepuasan hidup.