PAN: Koalisi Kekeluargaan Akan Kompak Dukung Risma di Pilkada DKI

Tak ada aturan di undang-undang seorang kader partai tertentu dilarang dicalonkan partai lain dalam Pilkada.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 25 Agu 2016, 16:32 WIB
Ketua DPP PAN Yandri Susanto (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum (Ketum) PAN Zulkifli Hasan mengaku sudah sering berkomunikasi dengan Wali Kota Tri Rismaharini agar bersedia maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 mendatang. Namun bila PDIP, partai yang menaungi Risma tak mau mengusung, Ketua DPP PAN Yandri Susanto menegaskan enam anggota koalisi kekeluargaan lain akan bersedia mengusung Risma ke Pilgub DKI.

"Kalau misalnya PDIP enggak mau, tapi Bu Risma mau ke Jakarta, saya kira koalisi kekeluargaan akan kompak mendukung Bu Risma," ungkap Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Dia pun yakin kalau kursi koalisi kekeluargaan bakal cukup untuk mengusung Risma melenggang ke ibu kota. Nantinya, kandidat dari Partai Gerindra Sandiaga Uno bisa diplot menjadi cawagub. "Pak Sandiaga akan menjadi cawagub juga enggak masalah," ujar Yandri.

Ia menambahkan Ketum PAN Zulkifli sudah sering mengadakan kontak dengan Risma. Kini yang perlu dilakukan Risma adalah mempertimbangkan masak-masak. "Kuncinya ada di Bu Risma. Kita ucapkan welcome bila Bu Risma bersedia," kata dia.

Yandri menjelaskan tak ada aturan di Undang-Undang bahwa seorang kader partai tertentu dilarang dicalonkan partai lain. Maka, bila PDIP mendukung calon petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan PDIP mempersilakan Risma didukung partai lain, maka tak akan jadi masalah.

"Dia (Risma) sedang menimbang dengan hati yang paling dalam, apakah pergi ke Surabaya atau pergi ke Jakarta," terang Yandri.

Risma dipandang sebagai sosok alternatif yang bisa melawan Ahok. Dan koalisi kekeluargaan sampai saat ini dinyatakannya tak ingin mendukung Ahok. Jika PDIP mendukung Ahok, koalisi kekeluargaan akan tetap eksis serta masih punya cukup kursi mencalonkan Risma.

PAN pun memahami warga Surabaya ada yang tak rela Risma ke Jakarta. Selain itu, dan ada pula yang mempertimbangkan Risma agar dijaga supaya bisa menjadi Gubernur Jawa Timur kelak. Namun PAN memandang menjadi gubernur Jakarta adalah pilihan yang penting.

"Jakarta kan barometer. Kalau berhasil memenangkan pertarungan dan menata Jakarta menjadi lebih manusiawi, maka itu bisa ditularkan ke daerah lain. Jakarta itu juga disorot dunia internasional. Saya yakin Bu Risma mampu," tutur Yandri.

Meski begitu, lanjut dia, komunikasi dengan PDIP sebagai partai yang menaungi Risma juga tetap dijaga. "Komunikasi dengan PDIP bagus. Bang Zul (Ketum PAN Zulkifli) dengan Risma sering ketemu beberapa kali. Partai lain juga ketemu Risma," Yandri menutup.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya