Konsumsi Bright Gas Naik, Masyarakat Mulai Tinggalkan Elpiji 3 Kg

Konsumsi elpiji Bright Gas naik dari 3.152 Metric Ton (MT) pada Januari 2016 menjadi 5.489 MT di Juli 2016‎.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 25 Agu 2016, 19:21 WIB
Pekerja melakukan pengisian tabung Bright Gas 5,5 Kg di Depot and Filling Station LPG Pertamina Plumpang, Jakarta, Selasa (3/11). LPG seharga Rp66.000 ini ditargetkan merebut 23% pangsa pasar gas subsidi 3 kg dalam lima tahun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) mencatat penjualan elpiji Bright Gas ukuran 5,5 kilogram (kg) terus meningkat. Kondisi ini menandakan masyarakat mulai meninggalkan elpiji bersubsidi u‎kuran 3 kg.

Direktur Pemasaran PT Pertamina Ahmad Bambang mengatakan, konsumsi elpiji Bright Gas naik dari 3.152 Metric Ton (MT) pada Januari 2016 menjadi 5.489 MT di Juli 2016‎.

"Inovasi layanan dan produk Bright Gas berhasil meningkatkan sales hingga 58 persen," kata dia dalam pemaparan kinerja perusahaan semester I 2016 di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (25/8/2016).

Menurut Bambang, meningkatnya permintaan Bright Gas ukuran 5,5 kg tersebut menandakan konsumsi masyarakat mulai bergeser dari sebelumnya ke elpiji bersubsidi 3 kg. Perubahan ini diprediksi akan membuat konsumsi elpiji bersubsidi 3 kg tidak akan melebihi kuota sekitar 6,4 juta MT.

Kemudian, Bambang memperkirakan, konsumsi konsumsi Bright Gas terus bertambah di semester 2. Hal tersebut didukung penambahan produksi tabung gas sebanyak 1 juta tabung pada September mendatang.

"Semester 2 ini akan meningkat lebih tinggi, karena di awal ada kendala pabrik yang bisa produksi molding 5,5 kg. Namun sekarang sudah mulai banyak tawaran, sehingga 1 juta tabung pada September ini bisa datang‎," tutup Bambang. (Pew/Nrm)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya