Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara relawan TemanAhok Amalia Ayuningtyas menilai PDI Perjuangan akan malu sendiri jika ingin mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017 namun menggunakan syarat.
Syarat yang dimaksud Amalia, misalnya adalah Ahok harus menjadi kader PDI Perjuangan atau diusung di Pilkada DKI 2017 namun hanya dijadikan sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Advertisement
"Itu malu-maluin sih, malu-maluin PDIP. Ini kan tiga partai pendukung (Nasdem, Hanura, Golkar) dapat dukungan dari publik. Mereka berkomitmen tanpa syarat," ujar Amalia di Rumah Lembang atau posko pemenangan Ahok di Jalan Lembang Nomor 25 dan 27, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/8/2016).
Amalia menilai, partai berlambang Kepala Banteng itu bahkan akan terlihat tidak dewasa apabila tetap ngotot mengajukan sejumlah syarat bila ingin mendukung kandidat petahana itu kembali merebut kursi DKI-1.
"Kalau asumsi kita, jadi nggak dewasa sih (PDIP)," tutur dia.
Tiga partai pendukung dan relawan TemanAhok tidak terlalu berharap dukungan dari PDI Perjuangan dalam mengusung Ahok. Sebab, koalisi tiga parpol tersebut sudah memenuhi syarat untuk mendaftarkan pasangan calon di KPUD DKI, yakni dengan mengoleksi sebanyak 24 kursi.
"Coba teman-teman tanya sama PDIP kayak bagaimana. Kalau di kita, tiga partai dukungan kan sudah cukup buat Ahok," tandas Amalia.
Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pereira menyatakan, partainya tak perlu berkoalisi jika ingin mengusung calon di Pilkada DKI 2017. Sebab, partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sudah memiliki cukup kursi untuk mengusung calon sendiri.
Andreas bahkan menyatakan, jika Ahok ingin maju dari PDI Perjuangan, maka tidak berhak untuk meminta menjadi calon Gubernur DKI. Sebab, Ahok bukan kader PDI Perjuangan. Petahana itu cukup pantas menjadi calon wakil gubernur jika ingin diusung PDI Perjuangan.