Liputan6.com, Bogor - Rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letjen I Wayan Midhio mengatakan, saat ini Unhan sudah menerapkan kurikulum pertahanan dan bela negara yang akan menjadi pedoman bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia.
Selain Unhan, kata I Wayan, ada dua perguruan tinggi lainnya yang juga telah menerapkan program kurikulum tersebut, yaitu Universitas Pembangunan Nasional (UPN) dan Universitas Veteran.
Advertisement
"Baru tiga termasuk Unhan yang sudah mendeklarasikan program itu," kata I Wayan disela kegiatan lomba karya tulis ilmiah dan lomba pidato tingkat SLTA se-Bogor di Universitas Unhan, Sentul, Bogor, Kamis 25 Agustus 2016.
Metode pengajaran bela negara yang diterapkan di kampus berupa diskusi kelompok, teori, tanya jawab, dan penugasan tertulis hingga mata kuliah pendidikan kewarganegaraan.
"Ospek maupun pengenalan kampus diganti dengan materi bela negara," ujar dia.
I Wayan berharap, kurikulum bela negara dapat diterapkan di seluruh perguruan tinggi maupun sekolah mulai tingkat dasar hingga atas. Ini untuk menangkal paham-paham radikal yang diindikasikan sebagai akar persoalan terorisme.
"Kamis pagi tadi Menteri Pertahanan mengumpulkan gubernur dan perwakilan rektor di seluruh Indonesia membahas tentang kurikulum bela negara," kata dia.
Pertemuan itu bertujuan agar kurikulum bela negara dapat diterapkan baik di perguruan tinggi maupun di sekolah-sekolah.
"Jadi bela negara ini bisa segera diterapkan di seluruh daerah. Gubernur yang menyiapkan anggarannya," ucap I Wayan.