Liputan6.com, Francorchamps - Setelah istirahat hampir tiga pekan, para pembalap GP2 akan memulai lagi persaingan panas mereka pada balapan di sirkuit SPA Franchorchamps, Belgia pada akhir pekan ini. Dua pembalap muda Indonesia Muhammad Sean Gelael (Pertamina Campos Racing) dan Philo Paz Patric Armand (Trident Racing) siap beraksi di lintasan balap sepanjang 7,004 kilometer ini.
Bagi Sean, sirkuit SPA bukan tempat yang asing. Pembalap 19 tahun itu cukup berpengalaman tampil di SPA sejak berlaga di F3 Eropa dan F3 Inggris pada musim 2014. Pada tahun itu, Sean tiga kali naik podium saat tampil pada F3 Inggris di sirkuit legendaris ini. Sean finis di posisi kedua di race pertama, finis ketiga di race kedua dan finis kedua di race ketiga.
Pada 2015, Sean juga dua kali balapan di sirkuit ini. Selain berlaga di ajang balap World Series Renault 3.5, Sean juga sempat menjajal sirkuit ini di ajang GP2 bersama tim Carlin. Meski tidak masuk dalam posisi 10 besar, Sean cukup menikmati balapan di SPA.
“Pada balapan terakhir di Hockenheim Jerman, kami sedikit kecewa karena hasil yang tidak memuaskan dengan setingan mobil yang belum pas. Akan tetapi, saya yakin pada balapan di SPA kami bisa meraih hasil yang lebih bagus. SPA tempat yang sangat spesial dan kami sangat menyukai karakter sirkuit ini,” kata Sean yang didukung Jagonya Ayam KFC Indonesia tersebut di situs resminya.
Setali tiga uang, Philo juga siap tempur di Belgia. Setelah sempat liburan ke Amerika Serikat, Philo kini tengah bersiap untuk meraih poin pertamanya di GP2. Pembalap 20 tahun itu juga telah melakukan track walk bersama timnya jelang sesi kualifikasi Jumat (26/8/2016) sore waktu setempat.
Sirkuit SPA dikenal sebagai sirkuit klasik. Sirkuit ini berkarakter cepat dengan tantangan 19 tikungan. Beberapa titik yang menjadi perhatian pembalap di antaranya trek lurus Kemmel yang memungkinkan bagi pembalap untuk saling menyalip. Ada juga tikungan kurva yang panjang dan cepat yakni dikenal dengan sebutan Blanchimont. Akan tetapi, para pembalap juga diuji dengan pengereman berat dan kecepatan yang sangat rendah saat memasuki tikungan terakhir menjelang start dan finis.
Baca Juga
Advertisement
Bahkan karena kelambanannya, tikungan ini dinamakan Stop Bus Chicane. Tempat yang legendaris di sirkuit SPA tentu saja tikungan cepat Eau Rouge. Di titik ini, para pembalap bisa memacu mobil dengan kecepatan 300 kilometer. Di awali dengan turunan tajam, kemampuan pembalap kemudian diuji dengan tikungan cepat ke kiri dan ke kanan sebelum memasuki tanjakan. Para pembalap hanya bisa melihat langit dan pucuk pohon pinus sebelum mencapai tikungan berikutnya.
Untuk balapan GP2, dengan karakter sirkuitnya SPA tercatat sebagai sirkuit tercepat kedua setelah Baku City. Di sirkuit SPA para pembalap dalam setiap putaran rata-rata bisa menggeber mobil dalam kecepatan antara 217 km/jam sampai 305 km/jam. Namun, ini hanya bisa dilakukan jika balapan berlangsung dalam cuaca yang cerah dan lintasan yang kering. Situasi yang terjadi di SPA karena sirkuit ini berada di dataran tinggi, selain cuaca cerah, tak jarang mendung dan angin kencang dengan hujan datang. Bahkan, kadang-kadang terjadi kondisi ekstrem dimana hampir di setiap sudut sirkuit diselimuti kabut.