Menteri PAN-RB Minta Taspen Beri Pelatihan pada Pensiunan PNS

Taspen harus membuat terobosan baru dalam pelayanan yaitu dengan memberikan pelatihan kepada para pensiunan PNS.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Agu 2016, 09:30 WIB
Hari pertama masuk kerja PNS DKI Jakarta kembali beraktifitas usai libur lebaran, Jakarta, Senin (11/7). Gubernur Basuki T Purnama mengancam akan memberikan sanksi kepada PNS apabila tidak masuk usai libur lebaran. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Asman Abnur meminta PT Taspen untuk meningkatkan pelayanannya kepada para pegawai negeri sipil (PNS). Salah satu caranya dengan memberikan pelatihan kepada para pensiunan PNS.

Asman mengatakan, Taspen harus membuat terobosan baru dalam pelayanan yaitu dengan memberikan pelatihan kepada para pensiunan PNS. Hal tersebut guna menumbuhkan kepercayaan diri para pensiun.
 
"Menurut saya masa depan itu bukan hanya sekarang tetapi saat mereka sudah pensiun. Karena itu saya menghimbau Taspen buat terobosan agar masyarakat ASN (aparatur sipil negara) setelah pensiun punya masa depan yang baik dengan harapan ada bekal seperti pelatihan," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (26/8/2016).

Asman mengungkapkan, tantangan yang dihadapi Taspen saat ini adalah bagaimana dapat memberikan kenyamanan pada pensiunan PNS sehingga para abdi negara tersebut merasa bermanfaat mengikuti program Taspen.

 

"Sistem pengelolaan Taspen berbasis elektronik tidak bisa dihindarkan lagi. Taspen harus memiliki inovasi untuk meningkatkan pelayanan," kata dia.
 
Selain itu, Asman juga menyarankan agar Taspen mengubah sistem pengelolaan investasi. Sebaiknya Taspen tidak terlalu fokus pada deposito.
 
"Kunci utamanya bagaimana mengelola investasi karena deposito sudah tidak menarik lagi. Di negara maju deposito 0 persen, jadi harus ada kelola investasi untuk hal-hal yang lebih produktif," lanjut Asman.

Sementara itu, Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro mengatakan, penekanan kinerja Taspen tahun ini dan tahun mendatang yaitu peningkatan layanan melalui pengembangan teknologi termasuk di dalamnya pengembangan bisnis investasi.

Karena ke depan, program yang dimiliki Taspen tidak hanya diberikan pada PNS tetapi juga diperluas untuk pejabat negara, anggota DPRD dan pegawai pemerintah bukan aparatur sipil negara (P2BASN).
 
‎Untuk mewujudkan hal itu, dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2016, jajaran direksi dan pegawai Taspen bertekad untuk memposisikan perannya tidak hanya bagi PNS tetapi juga pegawai bukan PNS.

Saat ini Taspen memiliki produk baru yang sedang dikelola yaitu jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kematian yang juga bisa diberikan pada pegawai bukan ASN. "Kami akan posisikan diri sebagai pemimpin utama untuk produk-produk itu," kata Iqbal.
 
Selain itu, lanjut dia, ke depannya seluruh pensiunan akan mendapatkan akses layanan melalui smart card. Dengan kartu pintar ini, maka para pensiunan ini akan lebih mudah mendapatkan pelayanan dari Taspen.
 
"Kami punya semboyan layanan maksimal 45 menit kalau lebih maka kami punishment diri kami sendiri dengan memberi merchandise. Kemudian, standar pelayanan kedua, pada 2017 kami ingin semua pensiunan tidak perlu datang ke Taspen untuk melakukan klim tapi kami akan jemput bola, jadi tidak ada lagi pensiunan yang stres," jelas dia.
 
Taspen juga akan fokus keuangan dan pasar. Menurut Iqbal, sulit mengembangkan layanan yang baik tanpa kapasitas bisnis yang baik.

Untuk itu, Taspen ingin fokus mengembangkan investasi di sektor infrastruktur dan mengembangkan sistem pasar modal di Indonesia.
 
Taspen akan berupaya memberikan pelayanan yang pro aktif. Sebagai contohnya, Taspen telah bekerjasama dengan kantor Walikota Surabaya mengenai sistem penggajian yang sudah terakses secara paralel dengan Taspen.
 
Dan terakhir Taspen akan fokus pada bidang ketenagakerjaan. Iqbal mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus dengan mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk itu, Taspen akan membuat program sertifikasi bagi semua pegawai.
 
"Taspen ingin semua jabatan mempunyai sertifikasi sehingga orang tahu bahwa pegawai Taspen punya kompetensi dan percaya diri untuk melayani. Ke depan, kami akan kembangkan knowledge manajemen yang berbasis pada human resources," ungkap dia.
 
Sebagai informasi, pencapaian kinerja keuangan Taspen periode akhir Juli 2016 antara lain, total aset mencapai Rp 196,91 triliun atau meningkat sekitar 11,2 persen dengan capaian 100,66 persen dari Target RKAP 2016.

Laba bersih hingga akhir Juli 2016 sebesar Rp 314,28 miliar, dengan pencapaian 54,07 persen dari target yang telah ditetapkan pada target RKAP 2016. (Dny/Nrm)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya