Liputan6.com, Singapura - Kawasan Asia Tenggara tak luput dari ekspansi kendaraan otonomos. Singapura jadi negara pertama yang mengoperasikan taksi yang berjalan tanpa sopir.
Dikutip Associated Press, perusahaan startup bernama nuTonomy menyediakan software kendaraan otonomos yang bahkan langsung bisa dipakai di jalan umum. Padahal, Google dan Volvo yang memulai pengembangan mobil otonomos baru memasuki tahap uji jalan dalam beberapa tahun terakhir.
nuTonomy mengklaim jadi yang pertama menawarkan layanan transportasi ini ke publik. Perusahaan Singapura ini bahkan mengalahkan Uber yang baru memperkenalkan mobil otonomos di Pittsburgh beberapa minggu ke depan.
Baca Juga
Advertisement
Doug Parker, Chief Operating Officer nuTonomy, mengatakan taksi otonom akhirnya dapat mengurangi jumlah mobil di jalan-jalan Singapura dari 900 ribu menjadi 300 ribu.
"Ketika Anda membuat banyak mobil ke jalanan, itu menciptakan banyak kemungkinan. Anda dapat membuat jalan-jalan menyempit atau parkiran mobil yang makin sempit," kata Parker.
Layanan taksi ini dimulai dengan enam unit mobil. nuTonomy menargetkan mengoperasikan 12 unit kendaraan otonomos akhir tahun ini.
Untuk sementara, taksi hanya berjalan di kawasan seluas 4 kilometer persegi dengan lokasi penjemputan maupun pengantaran yang terbatas. Perusahaan mengatakan puluhan orang telah mendaftarkan diri sebagai penyedia kendaraan dan baru segelintir yang terpilih melalui undangan.
Saat ini dalam operasionalnya, nuTonomy memodifikasi Renault Zoe dan Mitsubishi i-MiEV yang dipasangi enam set Lidar, sistem deteksi berbasis laser. Ada juga dua unit kamera di dashboard untuk memindai rintangan maupun lampu lalu lintas. Namun demikian, sopir tetap ada di balik setir untuk mengawasi sistem otonomos bekerja semestinya.