Liputan6.com, Ankara - Para orangtua siswa atau mahasiswa penerima beasiswa Pasiad di Turki menyampaikan apresiasi atas kerja Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Tim KBRI/KJRI di negara tersebut.
Ucapan apresiasi itu disampaikan setelah Kamis 25 Agustus malam, 2 orang mahasiswi yang ditangkap aparat hukum Turki pada tanggal 11 Agustus lalu berhasil dibebaskan.
Advertisement
"Terima kasih kepada ibu Menlu (Menteri Luar Negeri), Dubes RI di Turki beserta timnya yang tak kenal lelah memperjuangkan anak-anak kita," ujar Sigit Raharjo, koordinator group media sosial orangtua penerima beasiswa Yayasan Pasiad.
Kedua mahasiswi saat ini ditampung di Wisma Duta Besar RI di Ankara, bersama 35 mahasiswa lainnya yang beberapa waktu terakhir ditampung oleh KBRI.
Orangtua kedua mahasiswi tersebut menyambut gembira bebasnya anak mereka, saat dikabari oleh tim Perlindungan WNI Kemlu Jumat pagi ini.
"Terima kasih kepada Ibu Menlu dan KBRI Turki yang telah membebaskan anak saya. Hanya Allah yang dapat membalas kebaikan mereka semua. Saya lega, anak saya kini sudah berada di KBRI. Terima kasih...," ujar Asnaini, ibu dari mahasiswi Dwi Puspita sembari menangis.
"Saya selalu percaya dengan Kemlu dan KBRI pak. Dan terbukti benar anak saya dengan pertolongan Allah bisa dibebaskan. Terima kasih kepada Kemlu, KBRI dan semua yg membantu pembebasan anak saya," tutur Warsidi, ayah dari Yumelda Ulan.
Sejak terjadinya perkembangan politik terakhir di Turki, KBRI Ankara dan KJRI Istanbul disibukkan dengan urusan pemberian perlindungan kepada WNI yang berada di sana.
Berdasarkan data Kemlu, terdapat 2.700 WNI di seluruh Turki. Sebanyak 728 orang berstatus pelajar/mahasiswa, 282 di antaranya belajar di Turki dengan beasiswa Yayasan Pasiad.
Sebelumnya KBRI/KJRI di Turki juga memperoleh apresiasi dari banyak pihak, karena langkah cepat tanggap memberikan bantuan dan dukungan kepada ratusan WNI yang terjebak di sejumlah airport di Turki saat kudeta 15 Juli lalu.
"Kita akan lakukan yang terbaik untuk pastikan keselamatan WNI kita. Kita tidak akan meninggalkan mereka dalam kondisi apapun", ujar Duta Besar RI di Ankara, Wardana terkait hal itu.