Liputan6.com, Jakarta - Cloudera sebagai penyedia layanan data manajemen dan analisis global yang berbasis platform Apache Hadoop dan teknologi open source, memprakarsai BASE yang merupakan akronim dari Big Analytics Skills Enablement.
Apa itu BASE? Diluncurkan 12 April 2016 di Singapura dan 13 April 2016 di Malaysia, ini merupakan sebuah ekosistem yang dirancang untuk mendidik tenaga kerja profesional yang mampu mengolah big data yang ada saat ini.
"BASE dirancang secara strategis untuk mengisi kosong atau kurangnya tenaga profesional yang mampu mengolah data di dalam industri tak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara-negara lainnya," kata Daniel NG, Senior Director APAC, Cloudera, kepada Tekno Liputan6.com, belum lama ini di Jakarta.
Daniel mengungkapkan bagaimana Indonesia saat ini sudah mulai mengadopsi Big Data ke berbagai sektor bisnis yang ada. Sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk yang tinggi, Indonesia merupakan negara yang menghasilkan banyak data.
Baca Juga
Advertisement
"Kunjungan kami ke Indonesia lebih bagaimana Cloudera tak hanya membantu perusahaan dan pemerintah untuk mengolah data yang sudah ada menjadi data yang bermanfaat dengan memperkenalkan program BASE ini." ucapnya.
BASE didasari oleh program yang bernama Cloudera Academic Partnership (CAP) yang bekerja sama dengan institusi atau universitas terakreditas dan non-profit di dunia, yang diharapkan dapat membekali para tenaga kerja profesional mendatang dengan keterampilan yang diperlukan di bidang Big Data dan analisis.
Lewat CAP, Cloudera akan menyediakan berbagai bahan pembelajaran tentang Hadoop untuk dapat diintegrasikan dengan berbagai kurikulum yang ada di universitas tanpa harus mengeluarkan biaya sepeser pun.
"Dengan ini, dosen, pengajar ahli, dan mahasiswa akan mendapatkan akses penuh ke software dan berbagai bentuk pelatihan untuk mempercepat adopsi platform Hadoop." jelas Daniel.
"Tak hanya melatih para profesional muda, BASE juga akan membantu peserta yang ikut dalam program ini mencari berbagai jenis perusahaan di sejumkah sektor, di mana tenaga kerja profesional mereka dibutuhkan dalam merealisasikan Smart City Jakarta." ucap Daniel.
Saat ditanya perihal universitas mana saja yang sudah Cloudera dekati di Indonesia, Daniel mengungkapkan bahwa Cloudera saat ini belum ada target khusus di Indonesia.
"Saat ini kami banyak dibantu dengan rekan terbesar di Indonesia untuk melakukan survei universitas atau institusi pendidikan lainnya yang memenuhi kriteria," pungkasnya.
(Ysl/Isk)