Liputan6.com, Jakarta - Seorang seniman bernama Sigalit Landau membuat sebuah karya artistik dengan merendam sebuah gaun tua dari abad ke-19. Perempuan asal Israel ini merendam gaun tersebut selama tiga bulan di Danau Dypersaline, Yerusalem. Danau ini merupakan salah satu danau dengan kadar garam tertinggi di dunia.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Odditycentral, Jumat (26/08/2016), dalam proyek terbarunya yang diberi nama "Salt Bride", proyek tersebut membuat transformasi pada gaun tersebut dan berubah menjadi sebuah gaun garam kristal. Kandungan garam di danau tersebut melekat dan seakan-akan terlihat seperti tumpukan kristal yang indah.
Gaun hitam tersebut secara bertahap menjadi kaku dan berubah warna seperti mutiara putih. "Ini terlihat seperti salju, seperti gula, seperti pelukan kematian," kata Landau.
Landau merupakan sosok anak perempuan yang tubuh besar di sebuah bukit di Yerusalem. Pada akhir pekan, ia sering bepergian melihat danau tersebut. Tidak heran bila saat ini ia sangat terinspirasi danau indah tersebut.
"Hal ini seperti pertemuan dengan sistem waktu yang berbeda, perbedaan logika dan planet lain," katanya.
Ia juga telah bereksperimen terhadap kristalisasi garam dan telah divideokan dengan judul Dead Sea pada 2005. Dalam video itu ia tampak melayang tanpa busana di perairan tersebut dengan 500 semangka.
Dalam karyanya ini, garam melambangkan sebuah kekuatan supranatural, menyerang kain dan mengubah semuanya. Salt Bride saat ini dipamerkan di galeri London’s Marlborough Contemporary dan akan berakhir pada tanggal 3 September.
Tertarik melihat karya Landau tersebut?
(rs/ul)
Penulis:
Rosa Febryanty Razak
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6