Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terkenal dengan keragaman budayanya. Ini menjadikan produk industri kreatif Indonesia sangat beragam. Hal inilah yang harus dimanfaatkan untuk meningkatkan ketahanan ekonomi Indonesia.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus DW Martowardojo menjelaskan saat ini kontribusi sektor industri kreatif terhadap total ekspor Indonesia sebesar 6,1 persen. Angka ini dianggap masih kurang maksimal jika dibandingkan dengan potensi yang ada.
"Paling tidak dari sisi ekspor, kami di Bank Indonesia meyakini sektor kreatif ini bisa berkontribusi ke total ekspor Indonesia mencapai 7 persen," kata Agus di Balai Kartini, Jumat (26/8/2016).
Agus menuturkan, industri kreatif yang masuk dalam usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini menjadi satu motor utama dalam meningkatkan kualitas ekonomi Indonesia. Tak dimungkiri sektor ini yang paling bisa bertahan terhadap krisis global.
Baca Juga
Advertisement
Tidak hanya itu, bagi pemerintah dan seluruh instansi terkait, pengembangan industri kreatif ini menjadi hal yang tidak terlalu sulit jika dibandingkan pengembangan industri-industri besar lainnya, antara lain industri baja, manufaktur dan otomotif.
"Jadi sektor ini bisa menjadi quick win, karena tidak perlu infrastruktur, tidak perlu menunggu transfer teknologi. Ini semua sudah dimiliki industri kreatif Indonesia," papar Agus.
Seperti diketahui, dari data yang disampaikan Agus, sektor UMKM telah menyumbang 60,3 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB). Dengan sumbangsih itu, total tenaga kerja yang mampu diserap pun mencapai 97 persen dari total tenaga kerja di Indonesia. (Yas)