Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis proyek pembangunan jalan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek bisa dimulai lebih cepat di tahun ini. Tol yang akan dimulai dari Jatibening ini khusus diperuntukkan bagi kendaraan pribadi.
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengungkapkan, tahapan pra kualifikasi tender proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek telah selesai. Kini, fase selanjutnya memasuki tender.
"Sekarang sudah pemasukan tender karena pra kualifikasi sudah selesai. Mudah-mudahan bisa dimulai tahun ini," ujarnya saat ditemui di kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Target ini lebih cepat dibanding perkiraan PT Jasa Marga Tbk, sebagai peserta lelang proyek yang menargetkan konstruksi tahun depan.
Basuki menambahkan, proyek pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek akan memakan waktu 2-3 tahun karena tidak ada pembebasan lahan.
Baca Juga
Advertisement
"Nanti mobil-mobil kecil saja yang akan naik ke atas (lewat tol layang). Sedangkan jalur truk masih di bawah. Tapi kita belum dapat hitungan bisa nurunin berapa persen kemacetan," terang Basuki.
Sebelumnya pada 24 Agustus 2016 lalu, Direktur Utama Jasa Marga Adityawarman mengungkapkan, jalan tol layang Jakarta-Cikampek akan membentang sepanjang 45 km. Dimulai dari Jatibening menuju arah Cikampek. Saat ini proses lelang di Kementerian PUPR masih dalam tahap prakualifikasi.
"Masih prakualifikasi, mudah-mudahan selesai minggu ini karena kalau tidak salah tinggal diumumkan saja. Panjangnya 45 km dari Jatibening," ujar dia.
Adityawarman menjelaskan, setelah tahapan prakualifikasi, fase selanjutnya adalah penawaran dan nama pemenang lelang proyek jalan tol layang yang diharapkan dapat diumumkan akhir 2016.
Perusahaan konsorsium Jasa Marga seperti diketahui ikut dalam tender proyek tersebut bersaing dengan kontraktor lain, meskipun ide berasal dari BUMN ini.
Lebih jauh Adityawarman mengatakan, proyek jalan tol layang Jakarta-Cikampek diperkirakan memakan waktu 15 bulan. Dalam pembangunannya pun, memperhatikan manajemen trafik, kebersihan, dan ketertiban.
"Waktu penyelesaian proyek hampir 15 bulan. Kalau kita menang, kita susun manajemen proyeknya, manajemen trafik, mencari kontraktor yang bisa menjaga kebersihan, ketertiban berlalu lintas. Kita juga akan bekerja 2 shift, siang dan malam karena trafik di Jakarta-Cikampek sudah padat," tutur dia.
Menurut dia, pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek dilakukan untuk menambah kapasitas. Pembangunan ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan di sepanjang rute Jakarta-Cikampek. (Fik/Gdn)