Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menyatakan, meski target program kelistrikan 35 ribu Mega Watt (MW) hanya tercapai sekitar 25 ribu MW pada 2019, tetapi sudah sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan ekonomi.
Luhut Panjaitan mengaku tidak berharap pembangkit program kelistrikan 35 ribu MW dapat beroperasi sesuai target pada 2019. Hal itu lantaran pembangkit listrik yang dapat beroperasi diperkirakan hanya mencapai 25 ribu MW.
"Progress report yang diberikan oleh pak Sofyan (Dirut PLN) menurut saya sudah sangat baik. Kita tidak berharap yang 35 ribu MW jadi 2019 tapi sekitar 20 sampai 25 ribu MW," kata Luhut, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Jumat (26/8/2016).
Luhut menuturkan, dengan ada pasokan listrik sekitar 25 ribu MW maka total pasokan listrik Indonesia mencapai 88 ribu MW pada 2019 sehingga masih memenuhi kebutuhan.
Baca Juga
Advertisement
Luhut Panjaitan menjelaskan, pertumbuhan listrik harus tiga persen di atas pertumbuhan ekonomi. Hingga 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan 5 persen-5,3 persen, sedangkan dengan adanya pasokan listrik 25 ribu MW berarti ada tambahan pasokan listrik 7 MW per tahun atau setara dengan pertumbuhan listrik mencapai 8 persen. Hal tersebut sudah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi.
"Pertumbuhan listrik kita kira-kira 8 persen. Kalau listrik itu terpasang sampai 2019 hampir 88 ribu MW. Berarti hampir 7 ribu MW tambah lagi tahun depannya setelah 2019 per tahun begitu. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi kita yang 5 persen - 5,3 persen," jelas Luhut.
Luhut mengungkapkan, meski tidak mencapai proyek listrik 35 ribu MW pada 2019, tetapi proses bisnis pembangunan pembangkit listrik sudah baik. Hal tersebut akan membuat kemudahan pembangunan pembangkit listrik ke depan. "Yang saya penting sampaikan bisnis prosesnya berjalan baik. Nanti setelah 2019 pasti akan lebih bagus," tutur Luhut. (Pew/Ahm)