Liputan6.com, Cirebon- Atlet Bulutangkis legendaris asal Cirebon Chandra Wijaya mendapat kehormatan membawa obor untuk menyambut gelaran olahraga terbesar di Indonesia Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX tahun 2016 di yang akan digelar di Jawa Barat mulai 17 September 2016.
Sebelum dibawa ke Bandung, obor akan terlebih dahulu dibawa oleh Chandra Wijaya pada 5 September 2016. Obor tersebut dibawa dari Kabupaten Indramayu ke Cirebon.
Baca Juga
Advertisement
Sekretaris Sub PB PON Kota Cirebon Dana Kartiman menyebutkan, Chandra Wijaya akan melakukan pengambilan api PON di Kilang Minyak Pertamina Balongan. Setelah menyalakan api, obor pun dibawa lari ke kantor Pemkab Indramayu untuk mengikuti seremonial pelepasan obor ke Cirebon.
"Chandra Wijaya dijadwalkan akan lari membawa obor setiap 2 kilometer sepanjang ke Cirebon Kota maupun Kabupaten. Tapi ketetapan pastinya setelah gladi resik di Indramayu tanggal 3 September apakah akan tetap berlari setiap 2 kilometer atau bagaimana," sebutnya Jumat (26/8/2016).
Dia mengatakan, setelah obor PON masuk ke Kabupaten Cirebon, langsung
dilakukan serah terima oleh Bupati Cirebon. Peraih juara All England ini langsung membawa obor PON ke arah Kota Cirebon.
Di Kota Cirebon, lanjut Dana Kartiman, Obor akan ditancapkan atau diinapkan selama 13 jam 20 menit di depan Balai Kota Cirebon. Selanjutnya, pada pagi tanggal 6 september, obor kembali dibawa oleh Chandra Wijaya ke Kabupaten Kuningan. "Estimasi obor sampai ke Gedung Sate Bandung tanggal 16 September 2016 atau sehari menjelang pembukaan PON. Dan tanggal 17 Obor kembali dibawa lari Chandra Wijaya ke lokasi pembukaan PON," ujarnya.
Dia menyebutkan, berdasarkan jadwal yang sudah ada, obor PON akan melintasi 27 Kabupaten Kota di Jawa Barat. Bersama Chandra Wijaya, obor tersebut akan diinapkan di 13 Kabupaten Kota di Jawa Barat. Sementara itu, dari 42 cabang olahraga (cabor) yang akan dipertandingkan, Kota Cirebon kebagian dua cabor yakni bulutangkis dan selam nomor kolam.
Dia mengatakan, secara keseluruhan persiapan Kota Cirebon menyelenggarakan kegiatan nasional ini sekitar 90 persen, termasuk soal rute penyambutan dan pelepasan api PON oleh 360 orang. “Secara keseluruhan jumlah atlet official dan lain-lainnya dari dua venue tersebut ada sekitar 861 atlet, yang terdiri dari 405 orang venue selam nomor kolam, dan 457 venue bulutangkis. Selain itu, bulutangkis ada sekitar 7 nomor yang akan dipertandingkan dan selam nomor kolam ada 16 nomor,” tandasnya
Sementara itu, Ketua Harian Sub PB-PON Asep Dedi mengatakan, Pemkot Cirebon juga sudah siap menyambut euforia PON XIX 2016 Jawa Barat. Apalagi, salah satu cabor yang dipertandingkan di Kota Cirebon adalah Bulutangkis.
"Seperti kita ketahui bersama pada Olimpiade Rio medali emas berhasil direbut oleh Indonesia. Kami meyakini akan berdampak kepada antusias masyarakat yang menyukai olahraga bulutangkis. Ini kesempatan juga bagi kita untuk memperkenalkan seperti apa Kota Cirebon diluar kami menyiapkan pelayanan maksimal menyambut atlet," sebut Asep Dedi yang juga sebagai Sekretaris Daerah Pemkot Cirebon ini.
Dia juga mengatakan, selain Chandra Wijaya, beberapa atlet terbaik Indonesia maupun di provinsi juga akan ikut serta dalam membawa obor PON 2016. "Ada juga Pujo Janoka atlet pencak silat Kota Cirebon yang telah sukses di PON. Dan kemudian ada tiga atlet legendaris lainnya. Mereka yang mendampingi Chandra Wijaya minimal pernah sukses di SEA Games atau PON sebelumnya,” ungkap Asep Dedi.
Dia mengatakan, secara teknis, masih banyak yang perlu dikoordinasikan antar bidang, dan masih banyak kekurangan harus segera dibenahi lagi.“Salah satu contohnya, yaitu pengiriman sarana dan prasarana (sarpras), alat-alat yang harus disiapkan di venue kolam, seperti lintasan dan lain-lainnya. Maka dari itu, harus secepatnya dikoordinasikan, jangan sampai nanti pada saat mau pelaksanaan ini
tidak siap,” ujarnya.
Ia menjelaskan, apabila ada salah satu peralatan penunjang tidak sesuai standar, akan membahayakan atlet. Artinya Sub PB-PON Kota Cirebon harus menyiapkan semuanya. Dirinya pun sedang konsentrasi kepada dua venue yang akan dipertandingkan. “Saya berpesan agar akhir Agustus harus selesai, masih ada waktu sebelum menginjak awal September. Kita juga harus mengecek lagi dari
lapangan pemanasan, lapangan karpet, shuttlecock, lampu, toilet, ruang media, ruang ganti harus semuanya dicek. Jangan sampai ada yang memenuhi syarat,” terangnya.
Dia menegaskan, Sub PB-PON Kota Cirebon harus berkoordinasi dengan panitia pelaksana (panpel) dan teknik delegate PB PON terkait standar peralatan sarpras dan peralatan penunjang lainnya. Pasalnya, Kota Cirebon hanya sebagai tuan rumah saja, biarkan panpel dan teknik delegate yang menyiapkan alat-alat teknis tersebut. “Tercatat ada sekitar 54 anggota Sub PB-PON dan masing-masing koordinator harus koordinasikan tugasnya. Seminggu menjelang hari H harus beres. Jangan sampai ada alat-alat yang kekurangan. Mana yang belum siap, harus segera di inventarisir,” katanya.
Oleh Panji Prayitno