Liputan6.com, Bogor - Presiden Joko Widodo atau Jokowi memberi kesempatan kepada para peternak domba dan kambing untuk memberikan saran kepada pemerintah.
Satu hal yang menarik, para peternak mengeluhkan tudingan yang selama ini dilontarkan masyarakat bahwa kambing sebagai penyebab timbulnya penyakit kolesterol.
Advertisement
Peternak itu bernama Alexander. Peternak asal Batu, Malang, Jawa Timur, itu meminta pemerintah melalui para ahli gizi untuk memasyarakatkan konsumsi daging kambing dan domba.
"Padahal, kalau makan dagingnya saja enggak apa-apa. Kebanyakan yang dimakan jeroan jadinya kambuh kolesterol," kata Alexander di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (27/8/2016).
Karena itu, Alexander ingin pemerintah memberikan pengertian kepada masyarakat bahwa daging kambing dan domba bukan penyebab utama kolestrol dan darah tinggi. Dengan begitu, konsumsi daging kambing dan domba akan meningkat.
"Jika diedukasi dengan baik, konsumsi akan meningkat, swasembada pangan terbantu, plus membantu ekspor kambing 2018," kata dia.
Pemikiran Alexander ternyata sejalan dengan Jokowi. Dia menilai tidak berbahaya mengonsumsi daging kambing. Bahkan, Presiden kerap memakan daging kambing dan tak ada efek berarti bagi kesehatannya.
"Menurut saya daging kambing juga lebih sehat. Informasi yang saya terima, daging kambing lebih sehat. Karena saya tiap hari makan satai kambing juga enggak pernah apa-apa juga. Serius," ucap Jokowi.
Sepulang bekerja di Istana, mantan Gubernur DKI Jakarta itu kerap membakar satai bersama sang anak, khususnya pada malam hari. Kebiasaan makan daging kambing juga dilakukan saat berkunjung ke luar kota.
"Kalau di daerah tiap siang satai kambing juga enggak masalah. Kolesterol saya juga rendah. Kambing itu tidak ada hubungannya saya kira dengan kolesterol," ujar Jokowi.
Penyakit kolesterol atau darah tinggi bisa saja muncul karena mengonsumsi jeroan kambing. Tapi kalau hanya mengonsumsi dagingnya tidak akan berpengaruh banyak bagi kesehatan.
"Kalau mungkin makan jeroannya, lemaknya, gulai jeroan mungkin bisa, tapi kalau satainya saja saya kira tidak," Jokowi memungkasi.