Liputan6.com, Yogyakarta - Polisi terus mengejar perampok bak adegan film di Bank Perkreditan Rakyat Berlian Bumi Arta, Jalan Magelang, Yogya, pada Kamis, 25 Agustus 2016. Polisi masih meminta keterangan saksi saksi terkait kejadian tersebut.
Kapolda DIY Brigjen Prasta Wahyu Hidayat menyatakan polisi sudah memiliki data terkait pelaku perampok. Polisi mencurigai kelompok yang diduga kuat menjadi pelaku perampokan. Ia berharap pelaku dapat segera tertangkap.
"Minta doanya saja, sedang kita kejar terus pelakunya," kata dia, Jumat, 26 Agustus 2016.
Sementara itu, Kapolres Sleman AKBP Yulianto mengatakan perampokan dilakukan enam orang. Berdasarkan hasil penelusuran polisi, jumlah kerugian akibat perampokan bank itu mencapai Rp 250 juta. Uang itu tidak hanya uang milik bank, tapi juga milik karyawan.
"Pelakunya belum bisa diidentifikasi, kita masih pelajari keterangan saksi yang kita periksa detail. Sehingga, nanti kita runut satu per satu dari para saksi itu dan rekaman CCTV yang sudah kita ambil," ucap dia.
Baca Juga
Advertisement
Kapolres mengatakan saat kejadian, pos keamanan sedang kosong dari penjaga sehingga pelaku bisa mudah memasuki bank. Saat itu, penjaga bank sedang mengantar uang ke kantor pusat.
Ia menyarankan, ke depan pihak bank mempunyai alat yang bisa langsung tersambung dengan pusat komando jika terjadi tindak kriminal. "Apakah polres atau polda bisa digunakan dalam kondisi darurat, sistemnya belum ada di sini," ucap dia.
Para perampok itu beraksi dengan menodongkan pistol dan menyekap karyawan bank. Aksi itu terjadi sekitar pukul 14.00 WIB di Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Berlian Bumi Arta, di Jalan Magelang Km 5,2 Sinduadi, Mlati, Sleman.
Salah satu karyawan bank, Setyo mengaku para pelaku itu masuk ke bank dengan menodongkan senjata seperti pistol layaknya perampok di film. Setelah itu, sekitar enam perampok itu mengikat dirinya dan karyawan lainnya. Sembari menggasak uang bank, keenam karyawan disekap dan diminta tiarap.