Amerika Jual Rudal ke Taiwan, Cina Meradang

Pemerintah CIna kembali menentang penjualan senjata ke Taiwan. Pemerintah Beijing pun meminta seterunya itu menghargai proses perdamaian yang telah dibangun selama ini dengan susah payah.

oleh Liputan6 diperbarui 13 Jan 2010, 17:01 WIB
Liputan6.com, Beijing. Cina bersikukuh menentang penjualan senjata ke Taiwan. Pemerintah Beijing pun meminta seterunya itu menghargai proses perdamaian yang telah berlangsung selama ini dengan susah payah. Demikian komentar Yang Yi, juru bicara pemerintah Cina bidang Dewan Negara Kantor Urusan Taiwan, seperti dilansir Xinhua, Rabu (13/1).

Komentar ini dilontarkan Yang Yi menyusul adanya laporan penjualan senjata Amerika Serikat ke Taiwan. Dia pun mengaku telah mengontak Taiwan. Terutama, mengingatkan pemerintah Taioei untuk lebih banyak menginformasikan perkembangan perdamaian hubungan lintas selat.

Sejauh ini, Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pertahanan Cina dengan tegas menentang penjualan senjata AS ke Taiwan. Ini setelah terkuak laporan bahwa Departemen Pertahanan AS atau Pentagon memberikan kepada Lockheed Martin Corp kontrak penjualan rudal Patriot ke Taiwan dalam jumlah yang tidak ditentukan.

Sabtu pekan silam, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Jiang Yu mendesak pemerintah Washington melihat dengan jelas konsekuensi berat penjualan senjata ke Taiwan. Cina sekaligus menolak mentalitas Perang Dingin serta berharap tiga komunike bersama Sino-AS dipatuhi, seperti tertuang dalam prinsip Komunike Bersama 17 Agustus 1982.

Adapun Komunike 17 Agustus 1982 menyatakan bahwa AS tidak akan berusaha untuk melaksanakan kebijakan jangka panjang penjualan senjata dan secara bertahap mengurangi penjualan senjata ke Taiwan.(ANS)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya