Liputan6.com, Medan - Polisi telah menangkap IAH, terduga peledakan bom di Gereja Katolik Stasi Santo Yoseph, Jalan Dr Mansyur No 75 Medan, Sumatera Utara. Pengebom itu meledakkan bom rakitan lalu melukai lengan kiri Pastor Albert S Pandiangan pada Minggu pagi pukul 08.45 WIB.
Kapolresta Medan Kombes Mardiaz Kusin Dwihananto mengatakan, untuk mengetahui motif pelaku dalam melakukan teror di rumah ibadah tersebut, penyidik menggeledah tempat tinggal pelaku yang berada di Jalan Setia Budi, Kota Medan.
Advertisement
"Sedang dalam penyelidikan, saat ini polisi sedang melakukan penggeledahan di rumah pelaku," kata Mardiaz di Medan, Minggu (28/8/2016).
Dari barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, Mardiaz menuturkan, polisi menemukan tiga pipa berwarna kuning, kabel, dan satu pisau yang sempat digunakan pelaku untuk menyerang Pastor Albert S Pandiangan di dalam gereja.
"Atas peristiwa ini, kita imbau masyarakat tetap tenang. Kita akan menjaga kedamaian dan ketenteraman di Kota Medan," ujar dia.
Akibat serangan teror bom tersebut, tidak ada korban jiwa. Sementara Pastor Albert S Pandingan mengalami luka ringan di bagian tangan kiri. Luka tersebut lantaran sabetan senjata tajam oleh pelaku.
Pihak kepolisian pun terus memeriksa pelaku untuk mencari tahu motif dan pelaku lainnya.
Sebelumnya seorang saksi mata bernama Jatmiko mengatakan, saat ibadah sedang berlangsung, ada yang mencoba meledakkan bom di dalam gereja. Namun saat melakukan aksinya, bom meledak dengan skala kecil.
"Kita sedang ibadah, lalu ada yang mau meledakkan bom, tapi enggak besar ledakannya, dan tidak ada korban jiwa," kata Jatmiko.
Sementara di lokasi kejadian juga sempat mengalami kemacetan panjang akibat serangan teror bom tersebut. Hal itu dikarenakan banyaknya masyarakat yang penasaran ingin melihat secara dekat lokasi kejadian.