Top 3: Kakek Hamid Pulang ke Rumah Usai Dikubur Hebohkan Bengkulu

Simak Top 3 Regional edisi Minggu malam, 28 Agustus 2016.

oleh Dhimas Prasaja Arie NugrahaYuliardi Hardjo Putro diperbarui 28 Agu 2016, 21:12 WIB
Karangan bunga diletakkan di batu nisan sebuah kuburan di Taman Pemakaman Umum di Jakarta Selatan. (Liputan6.com/Heppy Wahyudi)

Liputan6.com, Bengkulu - Sang kakek yang baru sehari diantarkan ke liang kubur di pemakaman kampung setempat, tiba tiba saja muncul dan pulang ke rumahnya. Warga yang melihat sang kakek melintas di jalan Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Bengkulu, tentu saja mengira sosok yang melintas itu adalah hantu.

Selain itu, kolektor kretek mendukung harga rokok naik, turut menyita perhatian banyak pembaca di Liputan6.com, terutama kanal Regional hingga Minggu (28/8/2016) malam.

Berikut berita-berita terpopuler yang terangkum dalam Top 3 Regional.

1. Geger di Bengkulu, Kakek Hamid Pulang ke Rumah Usai Dikubur

Meskipun semua manusia akhirnya pasti mati, namun kapan kematian itu tiba tetap menjadi misteri.

Hamid (65) seorang kakek yang mengalami gangguan kejiwaan membuat geger warga Desa Rimbo Kedui, Kecamatan Seluma Selatan, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.

Bagaimana tidak, sang kakek yang baru sehari diantarkan ke liang kubur di pemakaman kampung setempat, tiba tiba saja muncul dan pulang ke rumahnya. Warga yang melihat sang kakek melintas di jalan desa tentu saja mengira sosok yang melintas itu adalah hantu.

Basirin, warga Rimbo Kedui, mengatakan sang kakek yang sudah lama meninggalkan kampung mereka dinyatakan meninggal dunia setelah pihak keluarga mendapatkan kabar dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bengkulu.

"Hari Kamis kemarin, jasad datuk Hamid dijemput dari Kota Bengkulu dan langsung kami kuburkan, kok hari Jumat dia datang lagi dalam keadaan hidup, tentu saja kampung kami geger," kata Basiris di Seluma, Minggu (28/8/2016).

Selengkapnya...

2. Kolektor Kretek Dukung Harga Rokok Naik

Koleksi rokok kretek lama milik kolektor Prima Mulia di Bandung (Liputan6.com / Arie Nugraha)

Kolektor rokok kretek dari Kota Bandung, Jawa Barat, Prima Mulia (43), mendukung rencana menaikkan harga rokok. Mahalnya harga rokok dinilai akan membuat para perokok mengalihkan anggaran pembelian kepada hal yang lebih bermanfaat.

"Saya mah kumaha pemerintah wae (bagaimana pemerintah saja). Kan saya enggak butuh rokok," kata Prima kepada Liputan6.com di Bandung, Sabtu 27 Agustus 2016.

Prima sendiri mengaku tidak pernah merokok. Pria yang berprofesi sebagai fotografer ini mengaku mulai tertarik dan mulai jadi kolektor rokok kretek sejak pertengahan tahun 90-an.

Namun, kini kegemarannya mengoleksi rokok kretek tersebut terhambat. Kini sudah sangat jarang ditemui rokok kretek yang mereknya unik.

Selengkapnya...

3. Kereta Ekonomi Rasa Eksekutif Meluncur dari Surabaya Siang Ini

Harga tiket kereta ekonomi baru jurusan Stasiun Gubeng-Pasar Senen sebesar Rp 250 ribu. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

PT KAI Daop 8 Surabaya, Jawa Timur, meluncurkan wajah baru kereta kelas ekonomi. Penumpang kereta dijanjikan bisa menikmati kereta kelas ekonomi dengan nuansa kereta api eksekutif.

"Diluncurkannya kereta api baru ini untuk memenuhi kebutuhan tersebut juga telah menyiapkan fasilitas sarana kereta kelas ekonomi dengan nuansa serasa naik kereta api eksekutif," kata Manajer Humas Daop 8 Surabaya Gatut Sutiyatmoko kepada Liputan6.com melalui pesan elektronik, Sabtu, 27 Agustus 2016.

Gatot mengatakan kereta kelas ekonomi tersebut akan diujicobakan pada hari ini, Minggu (28/8/2016). Satu rangkaian kereta terdiri dari 10 gerbong.

Selengkapnya...

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya