Liputan6.com, Brebes - Duka mendalam dirasakan keluarga Wasri (31) di Desa Kluwut RT 3 RW 10 Bulakamba Brebes, Jateng. Ia merupakan tenaga kerja Indonesia (TKI) yang meninggal dunia di negara tempatnya bekerja, Malaysia.
Jenazah Wasri tiba di rumah duka pada Sabtu malam, 27 Agustus 2016, dan dikebumikan di tempat pemakaman desa setempat pada Minggu siang, 28 Agustus 2016.
Pihak keluarga menduga, penyebab tewasnya Wasri bukan karena serangan jantung. Dia diduga menjadi korban penganiayaan.
Informasi yang diperoleh keluarga dari pihak sponsor yang membawa jenazah pulang ke rumah duka, Wasri meninggal dunia pada 26 Agustus 2016. Namun, kondisi jenazah Wasri sudah mulai membusuk dan mengeluarkan bau cukup menyengat.
"Awalnya saya enggak percaya dapat informasi Wasri meninggal dunia di sana (Malaysia). Tapi setelah jenazahnya datang sampai ke rumah, baru saya percaya. Jujur saja saya masih shock dan terkejut sekali dengan kabar duka ini," ucap ibunda Wasri, Darti (51) di Brebes, Jateng, Minggu, 28 Agustus 2016.
Dia mengaku, kabar duka ini pertama kali diperoleh dari seorang calo TKI yang membantu memberangkatkan anaknya ke Malaysia.
Baca Juga
Advertisement
Memang sedari awal pihak keluarga tak pernah mengetahui keberadaan atau kondisi Wasri saat bekerja menjadi TKI di Malaysia. Selama 2,5 tahun bekerja, pihak keluarga sama sekali hilang kontak dengan korban.
"Sedih saya dengan kabar duka ini. Sudah 2,5 tahun saya enggak pernah ketemu Wasri. Tiba-tiba saja ketemu di rumah seperti ini tapi sudah dalam kondisi meninggal dunia," tutur dia.
"Ya kalau dihitung dari waktu kematian korban masih dua hari, tapi kondisinya sudah nyaris membusuk. Mendengar kabar duka mendadak ini, saya seperti mimpi, anak saya pulang sudah tidak bernyawa begini."
Darti dan keluarganya pun tak mengetahui dimana Wasri bekerja sebagai apa dan di mana alamatnya selama tinggal di Malaysia. Sepengetahuannya, Wasri bekerja sebagai asisten rumah tangga.
"Saya enggak tahu di mana alamat majikannya dan bekerja di daerah mana. Yang jelas di Malaysia," ucap Darti.
Tak Pernah Kirim Uang
Selain hilang kontak, tak sekali pun Wasri mengirimkan uang hasil jerih payahnya ke keluarganya di Brebes.
"Belum pernah ngirim uang sama sekali kepada keluarga dan anak-anaknya di sini (Brebes)," kata Darti.
Wasri yang berstatus janda ini pergi ke Malaysia diduga akibat terbujuk rayuan oknum sponsor yang memberangkatkan TKI ke Malaysia.
Wasri meninggalkan empat anak, yakni Diana (15) yang sudah bekerja di Jakarta, Wirningsih (12) kelas 6 SD, Ayu Wulandari (10) kelas 4 SD, dan anak terakhir Riyadi (4) yang masih balita.