Liputan6.com, London - Putri Diana konon menyimpan banyak rahasia yang ia bawa hingga dalam kubur. Beberapa di antaranya pernah dibeberkan Princess of Wales itu dalam sejumlah video. Bila video-video itu sampai bocor ke publik niscaya bikin malu keluarga Kerajaan Inggris.
Total ada 16 video, dengan durasi keseluruhan 73 jam, yang diambil mantan juru kamera BBC, Peter Settelen, pada awal tahun 1990-an di Istana Kensington.
Kaset-kaset itu merekam pengakuan Diana tentang pernikahannya yang gagal dan perlakuan keluarga Kerajaan Inggris terhadap sang Lady. Tak hanya itu, sejumlah skandal juga dibeberkan ibu Pangeran William dan Harry itu.
Sebagian, dilaporkan ada tujuh rekaman, telah disita para detektif Scotland Yard dari kediaman pelayan (butler) sekaligus sahabat Diana, Paul Burrell, di Cheshire, Inggris, pada 2001 lalu. Konon, rekaman tersebut disimpan dalam safe deposit box di sebuah lokasi yang dirahasiakan.
Menyusul kematian Diana, Pangeran Charles konon memerintahkan tangan kanannya, Michael Fawcett, untuk membakar sejumlah video pengakuan mantan istrinya di halaman kediaman resmi pewaris takhta Kerajaan Inggris itu di Highgrove.
Seperti dikutip dari Daily Mail, apa persisnya isi rekaman tersebut tak diketahui. Sejumlah orang yang mengaku pernah melihatnya mengatakan ada citra Diana dengan wajah pucat saat menceritakan kehancuran pernikahannya, termasuk bagaimana Charles berkhianat dengan menjalin cinta terlarang dengan Camilla Parker Bowles yang kini jadi istrinya.
Diana juga mengeluhkan kedekatan Charles dengan salah satu pembantunya, Michael Fawcett, yang dinilainya "tak wajar". "Ia terlalu dekat dengan Fawcett. Apa yang bisa dilakukan seseorang jika suaminya memiliki hubungan yang tak sehat dengan seorang pembantunya," kata dia dalam video.
Diana juga menyinggung dugaan salah satu staf Charles, George Smith, yang mengaku diperkosa oleh seniornya.
Dalam segmen terpisah, tangis Diana pecah saat bicara bahwa ia merasa terisolasi dan menuduh keluarga Kerajaan Inggris 'terjebak dalam Abad Kegelapan'.
Tak hanya pengakuan lewat video. Diana disebut-sebut punya 30 buku harian. Semua buku itu dilengkapi gembok dan konon bisa memicu geger jika sampai bocor ke publik.
Baca Juga
Advertisement
Keberadaan catatan harian itu juga dikupas dalam buku The Princess Diana Conspiracy yang ditulis oleh Alan Power.
Alan Power mengaku, dalam buku harian tersebut Putri Diana menuliskan petualangan seks Pangeran Charles dengan Camilla Parker Bowles.
Menurut Power, dalam catatan harian itu tertera, "Hal-hal yang disukai Charles ketika di ranjang, para wanita yang pernah diselingkuhinya, dan apa yang dilakukan dengan Camilla."
Secara terpisah, sebuah bocoran rekaman pembicaraan telepon kencan antara Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles pernah menggegerkan publik.
Seperti dikutip dari Sydney Morning Herald, rekaman itu dibocorkan media New Idea pada 1993. Suara diduga Pangeran Charles mengaku rela menjadi tampon atau pembalut agar bisa ada "di dalam" Camilla.
Lalu seorang perempuan merespons, "Kau sungguh idiot... Oh, tapi itu ide luar biasa." Itu diduga suara Camilla.
Selain itu, Putri Diana juga disebutkan mencatat kelakuan seorang anggota senior Keluarga Kerajaan Inggris dengan seorang pembantu lelaki.
Menurut Power, "Anggota Keluarga Kerajaan itu diduga dipergoki sedang di ranjang bersama dengan salah satu pelayannya."
Sementara itu, dalam wawancara lawas dengan NBC yang baru disiarkan pada akhir 2004, Putri Diana mengaku mengadu kepada Ibu Suri, ibunda Ratu Elizabeth II, tentang perselingkuhan Pangeran Charles dengan Camilla.
Putri Diana menyebutkan bahwa Ibu Suri hanya menjawab secara singkat, "Charles itu tak ada harapan lagi."
Masih dalam wawancara yang sama, Putri Diana mengaku hanya pernah 13 kali bertemu dengan Pangeran Charles sebelum mereka menikah pada Juli 1981.
Menurut pengakuan Putri Diana, setelah pernikahan Charles hanya mau melakukan hubungan suami istri setiap tiga minggu.
Memusuhi Putri Diana
Sudah jadi rahasia umum bahwa hubungan Diana dengan keluarga kerajaan memang tak harmonis. Namun, jika memang benar-benar ada yang tidak suka dengan Lady Diana Spencer, mungkin Putri Margaret termasuk yang paling kentara.
Dikutip dari Daily Mail, pada saat iringan peti mati berisi jasad Putri Diana melintas dalam perjalanan menuju Westminster Abbey, tidak semua orang tampak bersedih.
Ketika Ratu Elizabeth II dan para kerabat Keluarga Kerajaan menundukkan kepala sebagai bentuk penghormatan, Putri Margaret tetap menatap lurus ke depan. Ia seperti sedang ingin berada di tempat lain.
Menurut William Shawcross, penulis biografi 1.059 halaman tentang Sri Baginda Ratu, momen itu bisa dilihat sebagai petunjuk adanya jarak antara Putri Diana dengan Keluarga Kerajaan.
Bahkan, menurut Shawcross, adik Ratu Elizabeth II itu sengaja membakar surat-surat antara Ratu Elizabeth I, ibunya, dengan Putri Diana.
Kata Shawcross, "Tidak ragu lagi, bahwa Putri Margaret merasa harus melindungi ibunya dan para kerabat lain dalam keluarga."
Jika diteliti, kegusaran Putri Margaret dimulai saat perpisahan Putri Diana dan Pangeran Charles pada 1993.
Pada saat peresmian perpisahan, Putri Margaret sempat menulis kepada Pangeran Charles bahwa ia tetap akan terus berhubungan dengan Putri Diana.
Dalam buku Diana, Her True Story karya Andrew Morton, untuk pertama kalinya Putri Diana mengungkapkan ketidaksukaan berada dalam keluarga Kerajaan.
Putri Diana sendiri tetap berbicara hal-hal baik tentang Putri Margaret, "Saya selalu menyenangi Margo, seperti panggilan akrab saya kepadanya."
Yang paling mengesalkan Putri Margaret dan dianggapnya tidak pantas adalah ketika Putri Diana bicara terbuka tentang perselingkuhannya dalam acara Panorama di BBC pada November 1995.
Sejak saat itu, Putri Margaret tidak mau ada urusan apa pun dengan Putri Diana. Putri Margaret bahkan merobek halaman sampul majalah-majalah yang memuat gambar Putri Diana.
Dalam wawancara dengan Martin Bashir itu, Putri Diana tetap menjaga ucapan tentang Ratu Elizabeth II dan Ibu Suri (Queen Mother). Ia berhati-hati membahas dugaan dijodohkan dengan Pangeran Charles.
Walaupun begitu, Diana selalu khawatir tentang Ibu Suri, katanya, "Saya tidak terlalu percaya kepadanya."
Advertisement
Lady Ruth Fremoy
Namun, sikap ini tidak mengejutkan. Sahabat lama Ibu Suri adalah Lady Ruth Fermoy, nenek kandung Diana hari pihak ibu.
Dalam sidang hak perwalian antara Frances Shand Kydd, putrinya, melawan Earl Spencer, menantunya, Lady Ruth Fermoy malah bersaksi melawan putrinya sendiri. Hak perwalian jatuh kepada Earl Spencer dan ini mengubah jalan hidup Diana.
Diana mengatakan, "Ibu dan nenek saya tidak pernah akur. Mereka bertikai parah. Nenek saya mencoba terus menghina saya. Ia mengucapkan segala hal buruk tentang ibu saya kepada keluarga Kerajaan."
Sebelum pernikahannya, Lady Fermoy memperingatkan Diana tentang bahaya hidup dalam lingkar dalam Kerajaan. Belakangan Diana menyadari bahwa nasihat itu bukan untuk dirinya, tapi karena sang nenek menganggap Diana tidak pantas untuk seorang raja di masa depan.
Ketika pernikahan Diana ambruk, Lady Fremoy berpandangan bahwa cucunya harus tetap bersama dengan Pangeran Charles demi menjaga martabat keluarga. Ibu Suri juga berpandangan demikian.
Sementara itu, Ibu Suri yang memang sebal melihat kelakuan Diana, menancapkan pengaruhnya pada Pangeran Charles. Menurut seorang teman Kerajaan, "Ibu Suri menciptakan jurang pemisah antara Diana dan para kerabat lain."
Diana sempat menanyakan semua ini dalam melalui suratnya kepada keluarga Kerajaan setelah perpisahannya dari Pangeran Charles.
Putri Diana melihat dirinya sebagai diperlakukan sebagai orang luar. Mereka memandanganya sebagai masalah, atau kepribadian Diana diistilahkan seperti "perahu yang bocor."
Lady Kennard sepupu Ratu Elizabeth II, mengatakan dalam dokumenter BBC, "Sang Ratu dan kerabat lainnya juga tidak akan pernah mengerti sepenuhnya tentang Putri Diana."
"Ia sangat babak belur, baik latar belakang maupun masa kanak-kanaknya, sehingga sukar ditebak."
Segala tulisan Diana tentang perpisahannya maupun perasaannya terhadap Ibu Suri dan Pangeran Charles tidak bisa dipisahkan dari neneknya, Lady Fermoy.
Surat-suratnya dibakar Putri Margaret pada 1993, yaitu tahun meninggalnya Lady Fermoy. Untunglah, sesaat sebelum neneknya meninggal, Lady Diana sempat bertemu dan berdamai.