Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPP Partai Hanura Miryam S Haryani menilai pernyataan Ahmad Dhani, yang meminta Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merayu pendiri Partai Hanura Wiranto agar tidak mendukung Ahok di Pilkada DKI Jakarta 2017, sebagai bentuk ketakutan.
Terlebih, ungkapan Dhani yang mengatakan Ahok sudah bisa dikategorikan sebagai bahaya budaya laten di Indonesia. Menurut Miryam, entah apa bahaya laten yang dimaksud Dhani tersebut.
"Pernyataan Ahmad Dhani yang mengatakan hadirnya Ahok sebagai bahaya laten merupakan bentuk ketakutan serta ketidakmampuannya untuk bersaing melawan Ahok dalam Pilkada DKI 2017 mendatang. Saya kira tidak perlu mengeluarkan pernyataan yang membabi buta apalagi mengarah pada black campaign," kata Miryam kepada Liputan6.com di Jakarta, Senin (29/8/2016).
Juru Bicara Pemenangan Ahok ini menyampaikan, pernyataan mantan suami musisi Maia Estianti tersebut bisa memperkeruh dinamika politik di Ibu Kota. Bahkan bukan tidak mungkin, pernyataan Dhani itu akan diikuti oleh orang-orang yang tidak paham terhadap kondisi politik jelang pilkada.
"Karena hal tersebut tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat Indonesia. Apabila memang Dhani mau bersaing melawan Ahok, silaan tunjukkan sikap politik yang beretika, sekarang ini dia justru menunjukkan ketakutan dan ketidakmampuannya menyaingi elektabilitas Ahok yang terus meningkat," ucap Miryam.
Anggota Komisi V DPR ini mengimbau, Ahmad Dhani bisa menghormati pilihan politik setiap orang termasuk juga Hanura. Ia menambahkan, pilihan politik Hanura mengusung Ahok sudah melalui kajian sebelumnya di internal partai.
"Sekedar untuk diketahui bahwa saat ini kepuasan masyarakat terhadap Ahok itu di angka 70 persen, dan kita juga harus fair mengakui bahwa selama 1,5 tahun Ahok memimpin Jakarta sudah banyak perubahan baik yang telah dilakukan," ujar dia.
Sebaiknya, lanjut Miryam, para pesaing Ahok tak mampu menunjukkan bukti yang telah mereka lakukan untuk perubahan di Jakarta. Jika para kompetitor Ahok merasa lebih mampu dan lebih besar kontribusinya, kata dia, pasti bisa menunjukkan prestasi yang telah dilakukan, bukan malah melakukan kampanye hitam.
Sebelumnya, hari Minggu kemarin, musisi Ahmad Dhani menngungkapkan harapannya agar Ketua Umum Partai Demokrat SBY merayu Menko Polhukam Wiranto agar tidak mendukung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta.
"Saya berharap Pak SBY menghadap Menko Polhukam Wiranto. Bukan untuk disuruh mundur tapi karena justru di sini saya harapkan Wiranto jadi pahlawan di ujung usianya, kembali ke jalan yang benar. Saya harap Wiranto mendengar SBY, enggak mendukung Ahok di Pilgub 2017. Saya rasa sudah sah Ahok dijadikan bahaya laten di Indonesia. Ahok ini bahaya laten," kata Dhani di Jakarta, Minggu 28 Agustus 2016.
Minta SBY Rayu Wiranto Tolak Ahok, Ini Pesan Hanura untuk Dhani
Miryam menilai pernyataan Ahmad Dhani itu bisa memperkeruh dinamika politik jelang Pilkada DKI Jakarta.
diperbarui 29 Agu 2016, 12:37 WIBMusisi Ahmad Dhani batal menggelar konser bertajuk 'Panggung Rakyat Tangkap Ahok' di Gedung KPK.
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Rektor Undip Soroti Daya Serap Perusahaan terhadap Alumni Sekolah Vokasi
4 Hal yang Dianjurkan Syaikh Abdul Qadir Al-Jilani saat Berdoa, Apa Saja?
Hasil LaLiga Real Madrid vs Getafe: Lupakan Nestapa di Eropa, Los Blancos Pepet Barcelona
Reuni PA 212 Digelar di Monas Besok, Prabowo Bakal Hadir?
3 Pemain Andalan Timnas Indonesia demi Juara Piala AFF 2024: Sudah Kenyang Pengalaman
Awal 2025, RSUD Blambangan Banyuwangi Dilengkapi Layanan Kemoterapi
Kronologi Mobil Rombongan Warga Tambora Jakbar Kecelakaan Maut di Jalur Puncak Bogor
Hari Pencegahan Polusi Sedunia, Begini Cara Mengurangi Polusi Udara
Dapatkan Link Live Streaming Liga Inggris Liverpool vs Manchester City, Segera Tayang di Vidio
Kisah Abdurrahman bin Auf, Pengusaha Kaya Raya yang Gemar Bersedekah
Hasil Liga Inggris Manchester United vs Everton: Marcus Rashford dan Joshua Zirkzee Berkibar, Setan Merah Pesta Gol
Connie Bakrie Dipanggil Polda Metro Jaya Besok, PDIP Siap Dampingi