Liputan6.com, Jakarta Tanpa disadari, kita bisa menjadi target kejahatan sosial hanya karena memakai pakaian atau aksesori tertentu. Misalnya, seseorang, terutama laki-laki yang terdorong melakukan kejahatan seksual dengan seorang perempuan yang berbaju merah.
Seperti yang terjadi baru-baru ini di kota Gansu, Tiongkok. Seorang laki-laki yang bernama Gao Chengyong ditangkap karena dituduh telah melakukan pembunuhan berantai sejak tahun 1988.
Baca Juga
Advertisement
Uniknya, semua korban Gao adalah perempuan muda yang saat itu memakai baju merah. Seperti ditulis China Daily, laki-laki itu ditangkap saat berbelanja bersama istrinya di sebuah toko kelontong. Pembunuhan berantai itu dilakukan sejak tahun 1988 sampai 2002. Sebelum melakukan kejahatan seksual dan membunuhnya, laki-laki berusia 52 tahun ini memikat korbannya dengan mengajaknya ke rumah.
Korban pertama adalah seorang perempuan berusia 23 tahun. Gadis malang itu diajak ke rumah lalu diperkosa, dibunuh dengan 26 tusukan pisau dan dimutilasi.
Polisi setempat percaya , pembunuh berantai yang dijuluki 'Jack the Ripper' Tiongkok ini telah memutilasi 11 korban perempuan. Rata-rata usia perempuan masih muda, bahkan sangat muda, 23 sampai 28 tahun. Bahkan korban gadis termuda yang ditemukan berusia 8 tahun.
Tidak mudah polisi menangkap penjahat ini. Laki-laki ini memilih tinggal di luar kota karena di tempat tersebut segala aktivitas tak diperlukan sidik jari. Karena itu polisi memerlukan waktu nayris 3 dekade untuk meringkus penjahat ini.
Kini Gao menghadapi 11 tuduhan pembunuhan, yang masing-masing diancam dengan hukuman mulai dari 10 tahun penjara sampai hukuman mati. Jika terbukti bersalah, Gao harus mendekam di penjara minimal 110 tahun.
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6