Liputan6.com, Jakarta- Wanita muda dengan penyakit jantung koroner yang juga memiliki tekanan mental, lebih rentan terhadap iskemia miokard, yaitu sebuah penurunan aliran darah ke otot jantung sehingga dapat menyebabkan serangan jantung. Risiko mereka pun lebih tinggi dibandingkan pria atau pasien yang usianya lebih tua. Demikian kesimpulan utama sebuah penelitian seperti dilansir dari The Journal of the American Heart Association, Selasa (30/8/2016).
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab utama kematian pria dan wanita di negara Amerika Serikat. Namun, sejumlah studi menegaskan bahwa wanita yang usianya masih tergolong muda memiliki resiko paling tinggi alami komplikasi dan kematian akibat serangan jantung.
“Perempuan muda lebih sering mengalami stres dalam hidupnya. Salah satu alasan kuatnya adalah banyak dari mereka memilih berkomitmen pada pekerjaan yang bersifat full-time dan disaat yang bersamaan juga memiliki banyak tanggung jawab di rumah. Sehingga rasa depresi dan kecemasan umum terjadi dalam kelompok ini,” kata penulis utama studi, Viola Vaccarino, MD, Ph.D. yang juga merupakan profesor dan ketua departemen epidemiologi di Emory University di Atlanta.
“Dokter harus bertanya mengenai stres dan kesulitan emosional pada pasien-pasien ini, serta merekomendasikan cara untuk membantunya,” tambahnya.
Studi yang dilakukan oleh The Mental Stress Ischemia Mechanisms Prognosis, meneliti 686 pasien (191 wanita) berusia antara 34 dan 79 tahun dengan jantung koroner. Pasien kemudian menjalani tes pencitraan, yang berarti para peneliti mengambil gambar jantung mereka sebelum dan selama stres mental berlangsung. Kemudian mereka memeriksa sekaligus berupaya mendeteksi perubahan dalam aliran darah antara pria dan wanita, dengan usia sebagai faktornya.
Mereka menemukan bahwa:
1. stres mengurangi aliran darah pada manusia khususnya yang sudah berumur. Namun, lebih sering terjadi pada wanita usia muda.
Advertisement
2. Terjadi 33 persen pada wanita usia 50 tahun atau lebih muda, dibandingkan dengan delapan persen pria dengan usia yang sama.
3. Perbedaan antara pria dan wanita menurun bersamaan dengan usia dan menghilang pada pasien yang lebih tua. Frekuensi aliran darah yang berkurang, bahkan hampir dua kali lipat terjadi pada wanita dibandingkan dengan pria untuk setiap penurunan 10 tahun dari usianya.
“Temuan kami menunjukkan bahwa wanita dengan penyakit jantung di usia 30-an, 40-an, dan awal 50-an, lebih rentan terhadap efek kerusakan yang ditimbulkan dari stres psikologis pada jantung mereka,” kata vaccarino.
Namun para peneliti mengatakan bahwa penelitian mereka masih terbatas dengan jumlah wanita muda yang relatif kecil, sehingga studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi signifikansi klinis, mengenai serangan jantung yang disebabkan oleh stres mental pada wanita, seperti dilansir dari medicalnewstoday, Selasa (30/8/2016).