Liputan6.com, Purwakarta - Penerapan Pendidikan Berkarakter yang digulirkan pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mulai menuai hasil. Salah satunya di SMA Negeri 1 Campaka, Purwakarta. Para pelajar sekolah itu baru saja menggelar panen dari kegiatan bercocok tanam yang dilakukan di sekolah.
Pada musim panen kali ini, para pelajar memanen sedikitnya 72 kilogram mentimun, delapan kilogram kacang panjang, dan empat kuintal gabah dihasilkan dari areal pertanian dengan luas lahan 4.800 meter persegi. Hasil panen tersebut dijual para pelajar seharga Rp 7 juta dengan keuntungan sekitar Rp 3 juta.
Menurut Ketua Osis SMA Negeri 1 Campaka Purwakarta, Naufal Ridwan, hasil penjualan hasil pertanian akan digunakan untuk membeli benih padi, kacang panjang dan mentimun serta pupuk. Sedangkan, keuntungan sebesar Rp 3 juta akan dimasukkan ke kas OSIS untuk dipergunakan kegiatan sosial, seperti infak bagi siswa yang kurang mampu.
"Alhamdulillah panen sesuai target, langsung kami jual. Ada yang dibeli guru, juga orangtua siswa yang punya rumah makan. Kita jual mentimun tadi Rp 6 ribu per kilogram," kata Naufal, Selasa (30/8/2016).
Pihak sekolah mengatakan kegiatan panen yang dilakukan para siswa merupakan bagian dari realisasi Peraturan Bupati Purwakarta tentang Pendidikan Berkarakter sekaligus penerapan pembelajaran dari mata pelajaran Biologi dan Tata Boga serta sebagai ekstrakurikuler.
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan tersebut melibatkan seluruh pelajar di sekolah itu, mulai dari menanam, merawat, hingga panen.
"Mereka dipandu oleh dua orang pembimbing, satu dari guru, satu orang petani wilayah ini yang paham kondisi tanah dan lingkungan sekitar. Mereka secara bersama-sama langsung terjun ke sawah dan ladang," kata Kepala SMA Negeri 1 Campaka Nur Aisyah Jamil.
Rencananya, pihak sekolah akan segera memperluas lahan pertanian tersebut dari penjualan hasil panen. Tambahan lahan itu juga akan digunakan untuk membangun ‘Saung Literasi’ dan ‘Leuit’ (Lumbung Padi).
"Selain panen yang saat ini dilakukan, panen terhadap tanaman jenis sayur mayor akan dilakukan dua hari sekali," ucap Nur.
Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang turut hadir dan ikut melakukan kegiatan panen, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan para pelajar. Menurut Dedi, program ini sebenarnya adalah implementasi nyata dari konsep Pendidikan Berkarakter yang sudah lama ia terapkan di Purwakarta.
"Siswa jadi sibuk oleh hal produktif semacam ini. Mereka pun mendapat keuntungan dari hasil pertanian. Sehari-hari berpikir dan bekerja bagaimana hasil panennya bisa baik, bukan main handphone dan keluyuran bawa motor," kata Dedi.