Liputan6.com, Cirebon - Tambak garam di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat terendam banjir rob. Akibatnya, sebanyak 700 hektare tambak tidak bisa dipanen.
"Yang jelas para petani garam merugi akibat banjir rob yang melanda kemarin," kata Ketua Ikatan Petani Garam Indonesia M Insyaf Supriyadi, seperti dikutip dari Antara, Selasa (30/8/2016).
Selain banjir rob, para petani juga dibingungkan dengan hujan yang masih mengguyur kawasan tersebut. Guyuran hujan menyebabkan produksi garam terganggu.
Akibatnya banyak petani yang membiarkan tambaknya tidak diolah lagi. "Sekarang petani garam juga terkendala kemarau basah yang akibatkan para petani kesulitan untuk memproduksinya," tutur dia.
Karena kondisi ini, para petani tidak memiliki pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari. Padahal, menurut dia, harga garam sekarang sedang mengalami kenaikan.
"Ya sekarang harga garam memang lagi naik, tapi percuma. Karena petani juga lagi sulit untuk memproduksi," keluh Insyaf.
Ratusan Hektare Tambak Garam Cirebon Kebanjiran Air Laut
Padahal harga garam sekarang sedang mengalami kenaikan.
diperbarui 31 Agu 2016, 06:29 WIB(Ilustrasi garam)
Advertisement
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Truk Mundur Tak Kuat Nanjak Diduga Picu Kecelakaan di Tol Cipularang
Gus Baha Ungkap Hal yang Bisa Menyelamatkan Peradaban di Akhir Zaman
39 Sekolah di Kabupaten Bogor Siap Gelar Makan Bergizi Gratis
2 Perkara Pilkada Banjarbaru Teregister di MK, jika PSU Maka Paslon 01 Lawan Kotak Kosong
Pasangan Selingkuh, Apa Boleh Langsung Dicerai Buya?
Exco PSSI Sebut STY Bagian Sejarah, Nasib Shin Tae-yong di Timnas Indonesia Bakal Jelas Siang Ini?
Libur Tahun Baru 2025 Berakhir, 684 Ribu Lebih Kendaraan Kembali ke Jabotabek
3 Pemain Manchester United yang Tak Punya Masa Depan di Awal Tahun 2025
3 Tradisi Unik Suku Muna Sulawesi Tenggara, Salah Satunya Sunat Perempuan
Proses Pembongkaran Lahan Eksekusi PTPN I Diwarnai Provokasi 'Oknum'
Turis Singapura Maafkan Pelaku Pelecehan di Bandung, Minta Kasus Dihentikan
Selama 2024 14 Anggota Polda Lampung PTDH, Kapolda Tegaskan Komitmen Disiplin