Wanita Bisa Cepat Meninggal Jika Alami Kekerasan Ketika Kecil?

Wanita yang saat kecilnya secara fisik atau emosional pernah mengalami kekerasan, ternyata dapat meningkatkan risiko kematiannya, menurut

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 30 Agu 2016, 18:30 WIB
depresi

Liputan6.com, Jakarta Wanita yang saat kecilnya pernah mengalami kekerasan secara fisik atau emosional ternyata risiko kematiannya meningkat, demikian menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal JAMA Psychiatry.

Para peneliti melakukan survei selama 20 tahun pada hampir 6.300 pria dan wanita dewasa, mengenai pengalaman mereka dengan kekerasan emosional dan fisik saat masih kecil. Mereka menemukan bahwa wanita yang melaporkan pernah mengalami kekerasan saat masih kecil lebih mungkin meninggal akibat penyebab apa pun selama 20 tahun masa penelitian dibanding dengan wanita yang tidak mengalami kekerasan ketika kecil.

“Sangat penting bagi kita untuk mempertimbangkan bahwa tidak hanya konsekuensi psikologis yang disebabkan oleh kekerasan saat masa kanak-kanak, namun juga ada kemungkinan konsekuensi pada kesehatan,” ujar penulis studi, Edith Chen, dari departemen psikologi di Northwestern University, dilansir dari laman Time, Selasa (30/8/2016).

Studi ini memang tidak bisa menentukan mengapa kekerasan saat masa kanak-kanak dikaitkan dengan risiko kematian yang lebih tinggi, namun para peneliti berspekulasi bahwa kekerasan tersebut mungkin meningkatkan risiko masalah kesehatan mental pada wanita--seperti depresi--yang dapat berbahaya nantinya.

Bahkan kekerasan juga dapat membuat masyarakat usia muda terlibat dalam penggunaan narkoba yang dapat mempengaruhi kesehatan mereka. Selain itu ada juga kemungkinan yang dicatat peneliti, bahwa kekerasan tersebut dapat menyebabkan perubahan biologis seperti peradangan kronis yang juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Sejauh ini belum jelas mengapa efeknya terlihat lebih menonjol di kalangan wanita, meskipun para peneliti memiliki beberapa ide. “Kami berspekulasi bahwa ada perbedaan dalam cara mengatasi stres pada pria dan wanita, atau bahkan ada perbedaan respon biologis pada pria dan wanita terhadap rasa stres,” kata Chen.

Namun menurutnya penelitian ini terbatas karena sebagian fakta bergantung pada laporan perorangan sehingga dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk memahami hubungannya. 

Para peneliti menyarankan pada wanita yang mampu bertahan hidup setelah mengalami kekerasan di masa kecil untuk aktif menerapkan perilaku hidup sehat demi mengimbangi beberapa risikonya. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya