Liputan6.com, London - Setelah beberapa tahun kematian Putri Diana berlalu, seorang pria yang pernah hadir dalam kehidupan Princess of Wales, dokter ahli jantung bernama Hasnat Ahmad Khan, mengutarakan perasaannya terhadap sang putri.
Seperti dikutip dari Express.co.uk, Selasa (30/8/2016), pada 24 September 2004, Ahmad Khan menuliskan surat yang dibacakan di depan pengadilan, mengenai pertemuan dan hubungannya dengan Diana.
Dalam tulisan yang diberikan kepada Dr Jarman -- diduga nama samaran wartawan Martin Bashir -- Hasnat Khan mengatakan, bahwa dia pertama kali bertemu dengan Diana pada Agustus atau September 1995.
Baca Juga
Advertisement
"Aku dan Diana bertemu melalui seorang teman, Toffolo yang suaminya merupakan seorang pasien bedah jantung di Royal Brompton. Pada saat itu aku bekerja untuk Profesor Yacoub, dokter bedah yang menangani suami teman Diana," tulis Hasnat Khan dalam suratnya.
Dia melanjutkan dengan mengatakan bahwa Princess of Wales sering mengunjungi suami Toffolo. Saat itu dia menyadari bahwa perempuan itu memiliki ketertarikan untuk bekerja di rumah sakit.
"Diana ingin sering mengunjungi pasien. Seiring dengan meningkatnya ketertarikannya, dia memutuskan untuk ikut menyaksikan operasi jantung. Dia bahkan sempat menyaksikan dua proses pembedahan," ujar dokter bedah itu dalam suratnya.
Pria lulusan sarjana kedokteran, ahli bedah, dan merupakan seorang anggota Royal College of Surgeons itu menyebutkan bahwa dia, Diana, dan beberapa orang teman sering berkumpul di akhir pekan.
"Dia sangat ramah dan dapat membuat orang nyaman berada di dekatnya. Aku juga menyadari dia suka bercanda dan dalam waktu yang tidak lama, kami menjadi teman baik," kata dia.
Suatu hari, Hasnat mengajak mantan istri Pangeran Charles itu untuk mengunjungi pamannya yang berada di Stratford-upon-Avon, untuk mengambil beberapa buku.
"Aku sangat terkejut ketika dia mengatakan dia bersedia untuk menemaniku. Kami berkendara bersama, dia lalu bertemu dengan pamanku. Kami makan malam bersama," kata dia.
Tak lama setelah itu, hubungan keduanya berubah dari sekedar pertemanan menjadi jalinan kasih. Hubungan mereka pun berjalan dengan lancar.
Satu-satunya yang menjadi permasalahan dalam kasih mereka adalah media yang selalu berusaha menguntit Diana.
"Media mengetahui mengenai hubungan kami pada November 1995, tak lama setelah kami mulai menjalin kasih. Menurutku mereka awalnya sudah mulai curiga, tapi kemudian seseorang di rumah sakit membocorkannya," kata pria yang pernah bertugas di London Chest Hospital itu.
Dia mengatakan bahwa mereka bahkan menemui mantan kekasih, sekolah medis, dan guru besar yang dekat dengannya.
"Selama menjalin hubungan, aku sering mengunjungi Diana di Kensington Palace, begitu juga sebaliknya. Kami memiliki kehidupan seksual yang normal dan kau tidak memiliki alasan untuk berpikir dia tidak setia kepadaku," tulis Hasnat Khan.
Tak Direstui Ibu Diana
Hasnat juga menambahkan bahwa kekasihnya itu juga mengenalkan dia dengan Pangeran William dan Harry. Dia mengatakan bahwa Diana ingin anak-anaknya tahu mengenai hubungan mereka.
Pria yang kini berusia 57 tahun itu juga menceritakan bahwa dia dan Diana sempat beberapa kali bercerita mengenai pernikahan. Namun, tidak seorang pun dari mereka mencoba untuk 'melamar'.
"Pertimbangan utamaku jika kami menikah adalah hidupku tidak akan pernah sama seperti sebelumnya lagi. Aku tidak akan bisa memiliki kehidupan yang normal karena orang tahu siapa Diana sebelumnya.
Diana berbeda denganku. Dia tidak memiliki pekerjaan yang sama denganku di mana dia harus memikirkan pasien dan staf," ujar Hasnat Khan.
Dia juga menjelaskan dalam suratnya bahwa kehidupan yang dimilikinya dengan Diana sangat berbeda. Ibu Pangeran William itu jarang sekali melakukan hal-hal yang biasa dilakukan orang awam.
"Suatu hari kami pergi ke kelab. Dia terlihat sangat senang saat mengantre dan memesan minuman. Dia bahkan mengatakan belum pernah memesan minuman sendiri sebelumnya," tulis dokter itu.
Sebagai seorang teman yang baik, Hasnat mendeskripsikan Diana sebagai seorang perempuan cerdas yang pandai mengatur waktu dan anak-anaknya.
"Secara emosional, Diana merasa bahwa dirinya masih muda. Dia menginginkan seorang suami yang akan menemaninya, dan memiliki hubungan layaknya suami istri pada umumnya," ujar dia.
Menurut Hasnat Diana merasa khawatir terhadap keselamatannya. tapi dia memilih untuk tidak melebih-lebihkannya.
Pada suatu hari di tahun 1995, pria itu menyadari Diana menukar mobilnya dari Audi menjadi BMW. Saat dia bertanya ada apa dengan Audi-nya, Diana menjawab remnya rusak jadi dia memutuskan untuk mengganti kendaraan.
"Kami pernah mendiskusikan tentang keselamatan dan kecelakaan maut yang dialami salah satu pengawalnya, namun setelah itu kami tidak pernah membicarakannya lagi. Banyak yang 'menguping' di Inggris, begitu katanya," ujar Hasnat.
Pada musim dingin 1996, Hasnat Khan menyebutkan pernah memperlihatkan surat kabar tentang kecelakaan yang dialami oleh kekasih mantan suaminya, Camilla Parker Bowles.
Menanggapi berita tersebut Diana mengatakan bahwa kecelakaan tersebut bukanlah yang pertama kalinya dialami oleh Camilla.
"Dia mengatakan harus ada yang 'pergi'. Diana atau Camilla. Kami tidak pernah membicarakan hal itu lagi," ujar pria itu dalam tulisannya.
Saat tahun terakhir hidupnya, Diana tampak seperti baisanya. Seorang ibu yang mengkhawatirkan kedua pangeran kecilnya.
"Aku bisa mengatakan, dengan banyaknya hal yang telah dia lalui, Diana tidak menunjukkan tanda-tanda ketidakstabilan mental. Dia menjadi dekat dengan sang ayah," kata dia.
Menurut keterangan pria yang pernah dekat dengan Princess of Wales itu, Diana memiliki hubungan yang tidak berjalan lancar dengan ibunya.
Ibunya tidak menyukai fakta bahwa putrinya memiliki hubungan dengan pria muslim. Diana berhenti berbicara kepada ibunya karena hal tersebut.
Advertisement
Keanehan Pada Saat Kematian Diana
Walaupun tidak pernah membicarakan tentang hubungannya dengan Pangeran Charles, Hasnat tahu Diana sudah bisa melupakan mantan suaminya itu.
Namun, kecurigaan mulai muncul di dalam pikiran pria itu tentang kehadiran laki-laki lain dalam kehidupan Diana.
Laki-laki itu adalah Dodi Al Fayed, anak tertua dari Mohammad Al Fayed.
"Aku tahu Mohammad Al Fayed telah berkali-kali mengajak Diana untuk berlibur bersama keluarganya. Dia sering mengirimkan hadiah untuk Diana, bahkan komputer untuk kedua pangeran kecil," tulis Hasnat dalam suratnya yang dibacakan di depan pengadilan itu.
Dia mengatakan awalnya hubungannya dengan sang putri baik-baik saja. Hingga pada suatu kesempatan, dia merasakan ada yang aneh dengan perilaku kekasihnya itu.
Hasnat mulai merasa curiga karena telepon sang putri terus sibuk setiap kali dia menghubunginya.
"Ketika aku akhirnya dapat berbicara dengan Diana, tanpa sepengetahuanku, ternyata dia baru saja pulang berlibur dengan Mohamed Al Fayed. Di rumah untuk dua atau tiga hari, lalu berangkat ke Paris," tulis dia.
Menurut Hasnat ada yang aneh dengan tingkah laku Diana. Namun, ketika dia menanyakan hal tersebut kepada sang putri, dia hanya menjawab terjadi gangguan koneksi telepon.
"Ketika kau sangat mengenal seseorang, dengan sendirinya kau akan tahu ketika ada sesuatu yang disembunyikan darimu. Itulah yang kurasakan saat itu," kata Hasnat.
"Aku tahu bahwa Al Fayed memiliki anak. Tapi aku tidak tahu tentang anak tertuanya, Dodi," ujar dia.
Hasnat lalu mengatakan bahwa dia memang mencurigai Diana menjalin hubungan dengan seseorang dari pihak Al Fayed. Namun, dia tidak pernah menyangka orang itu adalah Dodi.
"Aku tidak tahu siapa Dodi secara pribadi. Hanya dari surat kabar dan radio. Diana juga pernah membicarakan tentang Dodi sebelumnya, hanya sedikit," kata dia.
Diana kembali pergi berlibur bersama temannya Rosa, lalu Al Fayed, dan lalu pergi lagi dengan kapal Dodi.
"Kupikir Diana akhirnya menyadari dia bisa mendapatkan apapun yang diinginkannya dari Dodi. Dia memiliki uang dan bisa menyediakan pengawalan pribadi untuknya. Kau tidak pernah melihat Al Fayed tanpa pengawalan bukan," ujar mantan kekasih Diana itu.
Hasnat mengatakan pada malam Diana tewas dia mencoba untuk menghubunginya. Namun, dia sadar bahwa Princess of Wales telah mengganti nomor teleponnya.
"Aku tidak pernah mencatat nomor teleponnya. Aku selalu mengingatnya. Walaupun sekarang aku sudah lupa," kata Hasnat.
Dokter ali bedah itu juga mengatakan betapa terkejutnya dia ketika mendengar kabar yang mengatakan bahwa Diana hamil saat ia tewas.
Menurut dokter itu, Diana merupakan seorang ibu yang sangat baik dan tidak mungkin melakukan tindakan bodoh untuk melukai kedua pangeran kecilnya.
"Aku bersamanya selama dua tahun, dia selalu memastikan dia meminum pil KB-nya. Dia bersama Dodi hanya dalam waktu yang singkat," kata dia. "Jika memang dia hamil, Diana pastinya memberitahu seseorang tentang jabang bayi tersebut."
"Secara pribadi aku berpikir kecelakaan itu sangat tragis. Tapi aku sangat terkejut karena pada malam itu dia tidak mengenakan sabuk pengaman. Aku juga merasa aneh karena dia tidak membawa telepon genggam ataupun dompetnya saat itu. Sangat bertentangan dengan karakternya," ujar Hasnat.
Mantan Kekasih Putri Diana itu juga menuliskan, jika perempuan itu masih hidup, mereka akan tetap jadi teman baik. Tak peduli siapa yang menjadi pendamping mertua Kate Middleton itu.