Pendarahan Otak, Presiden Terlama Uzbekistan Dirawat Intensif

Kariamov memegang kekuasaan di negara strategis yang berbatasan dengan Afghanistan itu sejak sebelum merdeka dari Moskow pada tahun 1991.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 30 Agu 2016, 14:59 WIB
Presiden Uzbekistan, Islam Karimov. (Reuters)

Liputan6.com, Tashkent - Presiden Uzbekistan, Islam Karimov berada dalam perawatan intensif setelah menderita pendarahan otak. Hal itu diberitahukan putrinya melalui media sosial pada Senin 29 Agustus 2016.

"Ayah saya dirawat di rumah sakit, setelah menderita pendarahan otak pada Sabtu pagi, dan sekarang menjalani perawatan di unit perawatan intensif," tulis Lola Karimova-Tillyaeva, duta Uzbekistan untuk UNESCO di akun Instagram milik pemimpin 78 tahun yang dikutip dari Al Arabiya, Selasa (30/8/2016).

Lola menambahkan bahwa kondisi sang ayah stabil. "Tapi masih terlalu dini untuk membuat prediksi tentang kesehatannya di masa depan," imbuhnya.

Menteri Kabinet Uzbekistan mengatakan pada Minggu 28 Agustus, bahwa kabar pemimpin negara bekas Soviet dirawat di rumah sakit pertama kali dipublikasikan melalui sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita negara itu. Namun tak ada rincian lebih lanjut terkait pemberitaan tersebut.

Pemimpin otoriter itu, telah lama dikabarkan sakit. Namun sulit untuk memverifikasi hal tersebut, karena informasi di salah satu negara Asia Tengah itu dikontrol sangat ketat.

Karimov memegang kekuasaan di negara strategis yang berbatasan dengan Afghanistan itu sejak sebelum merdeka dari Moskow pada tahun 1991. Ia yang memimpin dengan tangan besi, adalah salah satu pemimpin dunia yang paling lama menjabat.

Presiden Uzbekistan saat ini tidak memiliki penerus yang jelas, dan negaranya tak pernah mengadakan pemilu yang dinilai bebas dan adil oleh pemantau internasional.

Putri sulungnya Gulnara Karimova, tokoh flamboyan sebelumnya disebut sebagai calon pengganti. Namun ia berada dalam tahanan pada 2014, setelah secara terbuka mengkritik pejabat dan anggota keluarganya di Twitter.

Putri bungsu Karimov, Karimova-Tillyaeva yang berada di Paris mengungkapkan dalam sebuah wawancara pada 2013, bahwa dia tidak berbicara dengan Gulnara selama 12 tahun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya