Ahok Masih Pelajari Cara Atasi Banjir Kemang

Ahok tak mau mengulang kesalahannya saat melakukan normalisasi Kali Sunter.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 30 Agu 2016, 14:08 WIB
Banjir di depan Tamani Jalan Kemang Raya, Jakarta Selatan. (@amru_ms)

Liputan6.com, Jakarta - Banjir yang terjadi di Jalan Kemang Raya dan Taman Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu 28 Agustus kemarin membuat Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pusing.

Pemprov DKI sudah berusaha mengatasi dengan membangun beronjong atau batu kali yang dihubungkan dengan tembok. Selain itu, mereka juga memperbaiki tembok warga yang berada di sekitar Kali Krukut.

"Makanya saya lagi pelajari bisa tidak diatasin dulu. Misalnya penduduknya pakai tembok yang kuat. Terus kalau kita gali dalam di atas satu setengah meter roboh tidak. Nih, saya lagi tes pakai alat," ucap Ahok itu di Balai Kota Jakarta, Selasa (30/8/2016).

Ahok pun tak mau mengulang kesalahannya saat melakukan normalisasi Kali Sunter.

"Kamu ingat tidak kasus Kali Sunter, Sentiong. Aku kan tidak ngerti dulu. Aku pikir orang pasang sheet pile tuh sampai ke bawah. Aku kirim alat berat dalamin, malah roboh 50 meter," beber Ahok.

Melihat pengalaman tersebut, mantan Bupati Belitung Timur itu menduga ada masalah yang sengaja ditutupi.

"Kesimpulannya apa? Mungkin dulu sheet pile-nya itu, tanda kutip ada masalah. Tidak sampai ke dalam. Makanya mereka tidak pernah berani gali, kita jujur saja, sebelum kami masuk, ada tidak orang berani gali? Tidak ada. Jadi lumpur dibiarkan sampai tinggi di sungai, sebetulnya buat tutupin sheet pile yang lemah," tutup Ahok.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya