Rekor Dunia, Hotel Air Panas Berusia 1.200 Tahun

Karena hotel ini terpencil di alam liar, para tamu bisa sejenak terbebas dari kehebohan kehidupan perkotaan. Tak ada internet di sana.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 31 Agu 2016, 07:30 WIB
Karena hotel ini terpencil di alam liar, para tamu bisa sejenak terbebas dari kehebohan kehidupan perkotaan. Tak ada internet di sana. (Sumber cuplikan video Wolrd Viewers Stop)

Liputan6.com, Chūbu - Konsep sebuah hotel sudah ada sejak zaman purba. Sebagai contoh, bangsa Yunani Kuno, tercatat pernah mengembangkan kolam air panas supaya para pengelana dapat beristirahat dan menyegarkan diri setelah melakukan perjalanan seharian.

Di Romawi, gedung-gedung dibangun sebagai akomodasi orang-orang yang bepergian untuk urusan pemerintahan.

Namun demikian, di Eropa, baru pada Abad Pertengahan lah dibangun akomodasi untuk orang-orang yang bepergian secara reguler.

Para pengelana bisa memilih menginap di persinggahan, wisma, ataupun rumah sakit yang didirikan oleh beberapa ordo rohaniwan Kristen. Hari ini, kebanyakan jenis-jenis hotel ini sudah tidak ada bekasnya lagi.

Menurut Guinness World Records, rekor dunia hotel tertua yang masih ada sekarang adalah Nishiyama Onsen Keiunkan yang berada di Jepang.

Rekor dunia hotel tertua. Karena hotel ini terpencil di alam liar, para tamu bisa sejenak terbebas dari kehebohan kehidupan perkotaan. Tak ada internet di sana. (traveldreamscapes.wordpress.com)

Dikutip dari Ancient Origins pada Selasa (30/8/2016), hotel itu berada di Honshu, salah satu pulau utama Jepang. Tepatnya, ada di kawasan Chūbu dalam perfektur Yamanashi.

Perfektur ini memang terkenal dengan banyaknya pegunungan, termasuk gunung Fuji yang merupakan gunung tertinggi di Jepang. Gunung Fuji berjarak 2,5 jam perjalanan dari hotel tertua tersebut.


Hotel Mata Air Panas

Nishiyama Onsen Keiunkan terletak di pegunungan yang terpencil. Hotel ini ditengarai dibangun pada 705 M oleh Fujiwara Mahito, orang dekat dengan kaisar. Masa itu masih termasuk tahun ke-2 di masa kekuasaan Keiun.

Selain karena usianya, Nishiyama Onsen Keiunkan terkenal sebagai hotel mata air panas. Dalam bahasa Jepang, kata 'onsen' berarti mata air panas.

Di masa kini, hotel tersebut memiliki 6 pemandian yang mendapat air dari 4 mata air panas terpisah. Selama beberapa abad lamanya, hotel ini sudah diperluas dan mengalami modernisasi, misalnya dengan penambahan satu bar untuk karaoke.

Menurut catatan, renovasi terkini hotel terjadi pada 1997, tapi banyak fitur tradisionalnya dilestarikan hingga sekarang.

Air panas alami untuk kolam pemandian. Karena hotel ini terpencil di alam liar, para tamu bisa sejenak terbebas dari kehebohan kehidupan perkotaan. Tak ada internet di sana. (Sumber traveldreamscapes.wordpress.com)


Keadaan Hotel Sekarang

Di masa kini, Nishiyama Onsen Keiunkan disebut-sebut dirawat oleh keluarga Fujiwara Mahito selama 52 generasi. Selama itu, sudah ada beragam tamu yang berkunjung.

Hotel itu sering disebut menjadi kegemaran para tamu yang terkait militer, misalnya samurai, komandan militer, dan para shogun.

Alasannya, air yang berasal dari mata air panas dipercaya memiliki dampak bermanfaat pada tubuh, misalnya untuk relaksasi otot-otot yang lelah dan nyeri.

Situs web hotel menyebutkan bahwa mata air sumbernya mengandung "sodium, kalsium nitrat dan klorida", dengan "sifat ringan alkaline".

Sifat ini dikenal mengurangi "masalah pencernaan, nyeri otot, dan konstipasi" serta dapat memutihkan kulit.

Karena hotel ini terpencil di alam liar, para tamu bisa sejenak terbebas dari kehebohan kehidupan perkotaan. Tak ada internet di sana. (Sumber Google Maps)

Selain relaksasi jasmani, Nishiyama Onsen Keiunkan bisa juga menawarkan relaksasi mental kepada para tamu.

Karena hotel ini terpencil di alam liar, para tamu bisa sejenak terbebas dari kehebohan kehidupan perkotaan. Bahkan tidak ada internet di sana.

Walaupun dikenal sebagai hotel tertua sedunia, para pemilik masih berusaha mengembangkannya dan telah menggali sumur baru sedalam 888 meter yang memancarkan ribuan liter air panas per menit.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya