Jadi Ketua DPD PDIP DKI Baru, Adi Wijaya Masih Malu-Malu

Bambang DH adalah seorang loyalis Mega sejak zaman PDI Promega yang penuh perjuangan dan penderitaan dulu.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 30 Agu 2016, 16:03 WIB
Plh Ketua DPD PDIP DKI Bambang DH memberi keterangan usai menggelar pertemuan bersama tujuh partai politik di Jakarta, Senin (8/8). Tujuh parpol sepakat membentuk 'Koalisi Kekeluargaan' untuk bertarung di Pilgub DKI 2017. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) telah mengganti Bambang DH sebagai pelaksana tugas Ketua DPD PDIP DKI Jakarta. Partai berlambang banteng moncong putih itu pun, menunjuk Adi Wijaya sebagai ketua definitif pada Minggu 28 Agustus 2016.

Adi Wijaya pun masih malu-malu saat ditanya proses pengangkatan dirinya dari Bendahara DPD PDIP DKI menjadi Ketua.

"Saya mohon maaf, saya tak terbiasa diwawancarai baik melalui telepon, ataupun pesan singkat," ucap Adi kepada Liputan6.com, Selasa (30/8/2016).

Meski demikian, dia membuka diri untuk ditanyai langsung, untuk menyampaikan perihal pergantiannya itu, di kantor DPD DKI PDIP, Tebet, Jakarta Selatan.

"Tapi yang ingin cerita lebih lengkap, bisa ke kantor saya. Saya sekarang akan selalu ada di DPD DKI PDIP," tutup Adi.

Sebelumnya, beredar kabar Bambang DH mundur, lantaran dirinya yang terlalu keras menolak partainya memberikan dukungan kepada Basuki Tjahja Purnam atau Ahok.

Namun, hal itu dibantah oleh Wakil Sekjen PDIP Achmad Basarah. "Mas Bambang DH itu adalah seorang loyalis Mega sejak zaman PDI Promega yang penuh perjuangan dan penderitaan dulu. Jadi pasti dia loyal ke Bu Mega," kata Basarah.

Menurut Basarah, penolakannya kepada Ahok bukan sebagai bentuk pembangkangan dia terhadap Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Tetapi sebagai bentuk kekecewaan kader dan pengurus partai di DKI Jakarta terhadap Ahok.

"Sebagai reaksi kekecewaan yang menggumpal kepada Ahok yang berkali-kali melecehkan eksistensi PDIP. Sikap Bambang ini hanyalah sebagai artikulator keresahan pengurus dan kader partai di DKI yang dia pimpin," ujar dia.

"Jadi tidak tepat pendapat yang mengatakan pergantian Bambang DH dari jabatan ketua plt karena dia menolak Ahok," lanjut Basarah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya