Dokter Budi Bantu Anak Raih Cita-Cita dengan Imunisasi Gigi

Tak ingin ada anak-anak lain yang cita-citanya kandas, dokter gigi Budi Rukhiyat menjalan program Imunisasi Gigi. Apa itu?

oleh Benedikta Desideria diperbarui 31 Agu 2016, 07:30 WIB
Dokter gigi Budi Rukhiyat dengan program Imunisasi Gigi.

Liputan6.com, Jakarta Cita-cita harus kandas sebelum berusaha itu perih rasanya. Hal yang sama pun dirasakan dokter gigi Budi Rukhiyat kala mendengar anak muda di sekitarnya tak bisa jadi pilot atau tentara gara-gara gigi berlubang.

"Kalau anak-anak SD giginya sudah hancur, apalagi gigi geraham wah... Padahal gigi penting sekali untuk masuk ke angkatan laut. Kalau gigi rusak, ribut dia, hancur mimpi-mimpinya," kata Budi saat ditemui beberapa waktu lalu di Jakarta pada acara Nakes Teladan 2016.

Tak ingin gigi anak-anak di wilayah kerjanya--Puskesmas Kurau, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan-- rusak dan bisa mengandaskan cita-cita mereka, dokter Budi mencetuskan ide program imunisasi gigi di 2015.

"Ini inovasi simpel saja dan sebenarnya sudah ada di dalam dunia kedokteran yakni mengoleskan flour ke lapisan gigi. Sifatnya sih preventif untuk mencegah gigi berlubang," tutur dokter gigi lulusan sebuah universitas swasta di Yogyakarta ini kepada Health-Liputan6.com.

Sejak 2016, program imunisasi gigi pun berjalan di sekolah-sekolah dasar di sana. Targetnya, anak-anak kelas empat hingga enam SD.

"Jadi kami jemput bola, mendatangi sekolah-sekolah. Diawali dengan sikat gigi massal nah sesudahnya dengan imunisasi gigi," kata dokter kelahiran 1987 ini.

Dengan cara ini, dokter Budi bisa sekaligus memberikan informasi mengenai cara menjaga kesehatan mulut yang benar. Diharapkan anak-anak di desa terpencil seperti di wilayah kerjanya bebas dari karies gigi.

"Walaupun anak-anak ini berasal dari daerah terpencil, kami usahakan bebas karies gigi," tutur dokter Budi semangat.


Kurang SDM, Bukan Masalah

Kurang SDM, Bukan Masalah

Agar bisa menjalankan program imunisasi gigi tentu butuh dukungan banyak pihak. Namun fakta di lapangan, dokter gigi di Puskesmas Kurau hanyalah dokter Budi seorang dibantu dengan satu perawat.

Tapi hal itu tidak menyurutkan niat tulus dokter kelahiran Palangkaraya ini. Ia kemudian mencoba mendekati masyarakat langsung untuk mengimplementasi program imunisasi gigi ini.

"Ada kader-kader masyarakat yang bantu program ini. Jadi sejauh ini kader kami berasal dari guru-guru," tutur dokter gigi Budi.

Ide yang menurutnya sederhana namun diterapkan dengan penuh inovasi membuat dokter gigi Budi menjadi salah satu dari 216 Tenaga Kesehatan Teladan 2016 oleh Kementerian Kesehatan. Ia berhasil menyisihkan dokter gigi lain di tingkat kabupaten bahkan provinsi yang tak kalah hebatnya.

"Terpilih dari kabupaten saja sudah merasa bangga. Apalagi provinsi hingga nasional. Dan penghargaan dari Kemenkes ini jadi motivasi bagi kami untuk bekerja lebih baik lagi," pungkasnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya