Liputan6.com, Jakarta - Youtube saat ini dapat menjadi jembatan menuju kepopuleran. Situs berbagi video itu sukses mencetak penyanyi kenamaan, dari Justin Bieber, Troye Sivan hingga mendiang Christina Grimmie.
Berawal dari menyanyikan lagu-lagu sendiri dan musisi lain, membawa mereka dilirik label rekaman dan akhirnya merilis lagu sendiri. Hal itu juga berlaku bagi The Sam Willows, band paling hangat dibicarakan di Singapura saat ini.
Baca Juga
Advertisement
The Sam Willows terdiri dari kakak beradik Benjamin (gitar) dan Narelle Kheng (bass), dan dua sahabatnya, Sandra Riley Tang (keyboard, perkusi) dan Jonathan Chua (gitar).
Musik mereka bisa dibilang adalah gambaran musik yang lagi tren saat ini, menggabungkan musik pop yang menghentak dengan sentuhan EDM.
Selain memainkan instrumen masing-masing, semua anggota The Sam Willows bisa bernyanyi dengan baik sehingga menjadi daya tarik tersendiri.
Empat sekawan itu bertemu dan dekat karena kecocokan dalam hal musik hingga akhirnya memutuskan untuk membentuk band di tahun 2011. "Saya rasa ketika kami bertemu kami langsung merasa cocok. Dan kami semua mencintai musik, punya rasa ketertarikan yang sama tentang musik, dan kami sering bermain musik bersama," ujar Narelle kepada Liputan6.com saat berkunjung ke Jakarta, beberapa waktu lalu.
Ia menambahkan, "Suatu hari kami punya ide kenapa tidak kami coba taruh di Youtube saja, dan ternyata hasilnya cukup bagus. Akhirnya kita putuskan 'Ayo kita tetap bermain musik bersama'."
"Dan sudah empat tahun berjalan," sahut Ben.
Dan benar saja, akun Youtube mereka sudah mencapai 93 ribu pelanggan dan akun VEVO mereka telah mencapai 27 ribu pelanggan, dengan total ditonton lebih dari delapan juta kali dari kedua akun itu.
Sebelum membentuk band, Ben dan Narelle dulunya dikenal sebagai perenang remaja untuk tim nasional Singapura. Tetapi akhirnya memutuskan untuk menapaki karir musik karena mereka lebih mencintainya.
Pada 2013, The Sam Willows melepas album mini dengan distribusi dari Warner Music Singapura, kemudian bergabung dengan Sony Music Singapura di tahun 2015. Di tahun itu mereka juga merilis album penuh perdananya, Take Heart, dengan single "Take Heart," "For Love," dan "All Time High."
Panggung internasional pun telah mereka cicipi, dari Korea Selatan, Australia, Kanada hingga SXSW Music Festival di Amerika Serikat.
Ketika menutup sesi wawancara, kuartet yang pernah dinominasikan di MTV EMAs 2014 dan 2015 itu mengaku menggemari beberapa penyanyi Indonesia, seperti Isyana Sarasvati, Mytha Lestari dan GAC (Gamaliel, Audrey, Cantika). Bahkan mereka sempat menyanyikan "Tetap Dalam Jiwa" dari Isyana di unggahan video lewat akun Instagram mereka.
"Semua penyanyi Indonesia punya suara yang luar biasa," tutup Sandra.